Mohon tunggu...
Asep Nirman
Asep Nirman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Bandung

Sedang belajar menjadi jurnalis/penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Innalillahi, Pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan Indramayu KH. Buya Syakur Yasin wafat

17 Januari 2024   23:34 Diperbarui: 19 Januari 2024   01:24 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Foto: tangkapan layar Youtube KH Buya Syakur Yasin MA/Via Nu Online)

Indramayu-Innalillahi wa innalillahi raji'un, kabar duka datang dari Pondok Pesantren Cadangpinggan Indramayu. Pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan Buya KH. Prof. DR. Abdul Syakur Yasin, M.A Indramayu wafat pada Rabu (17/1 2024) atau 5 Rajab 1445 H, pukul 02.00 WIB di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat. 

Kabar tersebut langsung penulis dapatkan dari media sosial PWNU Jawa Barat. 

"Innalillahi wa innalillahi raji'un, Keluarga Besar PWNU Jawa Barat Menyampaikan Duka Cita yang Mendalam atas Wafatnya Buya KH. Prof. DR. Abdul Syakur Yasin, M.A (Pengasuh Ponpes Cadangpinggan Kab. Indramayu) Wafat, Rabu 17 Januari 2024," unggah media sosial PWNU Jawa Barat. 

Sebagai Informasi Buya meninggal pada usia 75 tahun, Almarhum lahir pada 2 Februari 1948 di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Selain mengajar di Pondok Pesantrennya yang di asuhnya (Pesantren Cadangpinggan, Kertasemaya, Indramayu), Almarhum juga aktif mengajar via chanel Youtubenya. 

Dilansir dari kanal youtube tribun jabar setelah kabar almarhum wafat tersebar, Ribuan orang bertakziyah ke Pondok Pesantren Cadangpinggan Indramayu. 

Almarhum menempuh pendidikan selama belasan tahun di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon Jawa Barat. Usai menamatkan pendidikan disana pada tahun 1971 melanjutkan pendidikannya di Kairo Mesir, disana dia diberi amanah menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), Kairo. 

Selanjutnya Almarhum menyelesaikan pendidikan ilmu Al-Qur'an di Libiya pada 1977, beliau juga meraih gelar magisternya dalam bidang Sastra linguistiknya pada 1981, lalu ia diberi kepercayaan jadi staff ahli di kedutaan besar Tunisa. 

Kemudian almarhum menempuh pendidikan doktoral di Inggris dengan mengambil jurusan Dialog Teater yang lulus pada 1985, setelah kurang lebih 20 tahun mencari ilmu diluar negeri buya Syakur kembali ke Indonesia pada 1991 bersama dengan KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur), M. Quraish Shihab, Nurkholis Majid, dan Alwi Sihab.

Ia juga aktif menulis beberapa buku dinatarnya berjudul renungan spiritual Buya Syakur Yasin, Surat-Surat Cinta Buya Syakur Yasin, Menembus Palung Hati Yang Paling Dalam, dan Buku Wamimma Zikir Wamimma dan Do'a Ya Latif. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun