Ketika kita melaksanakan salat, kita sangat dianjurkan untuk khusuk dalam salat kita. Kekhusukan kita salat dapat menjadi pengantar salat kita bisa diterima. Khusuk adalah situasi yang begitu tenang. Memang, tidaklah mudah untuk bisa khusuk dalam salat. Â
Terkadang kita terganggu dengan pakaian dan atribut  kita atau orang lain yang dipakai dalam salat. Sehingga kita tidak fokus dan mudah teralihkan dalam salat kita. Hal-hal semacam inilah yang membuat kita tidak khusyuk dalam salat.
Pas waktu SD dulu, guru agama saya pernah bilang; "Kalau misalnya mau salat jum'at jangan memakai  pakaian yang ada gambarnya atau ada tulisannya sebab takutnya orang yang salat di belakang kalian tidak khusyuk". Memang benar adanya apa yang dikatakan guru agama saya ini, memang terkadang kita dibuat tidak khusyuk sebab kita sibuk melihat gambar dan membaca tulisan di belakang baju orang yang salat di depan kita.
Pasti kalian semua pernah mengalami fenomena ini kan. Bukan hanya pakaian orang yang tidak polos saja yang membuat kita tidak khusyuk dalam salat. Begitu pun kita sendiri, ketika kita memakai pakai yang tidak polos kita akan rentan tidak fokus dalam salat. Penglihatan kita akan mudah teralihkan. Misalnya, sebab pakaian kita ada gambarnya atau ada tulisannya seperti apa yang sudah saya utarakan di atas.
Lebih jauh lagi, bukan hanya baju yang tidak polos yang membuat kita tidak khusyuk dalam salat. Untuk para laki-laki, mungkin yang membuat kita tidak khusyuk dalam salat sebab memakai sarung atau celana yang tidak polos. Dan, untuk yang perempuan memakai mukena yang tidak polos. Ini akan membuat kita tidak khusyuk dalam salat, begitu pun orang yang salat di belakang kita juga dibuat tidak khusyuk.
Sajadah juga membuat kita tidak khusyuk dalam salat, kalau sajadah yang dipakai kita tidak polos. Meskipun kadang sajadah yang dipakai kita sudah bergambar ka'bah atau masjid, tetap saja kita akan memikirkan tentang apa yang kita lihat dalam hal ini gambar ka'bah atau masjid.
Ada seorang teman saya, setiap dia salat, pasti dia memakai sarung, baju dan sajadah yang polos. Meskipun pas bukan salat berjamaah di Masjid---salat di rumahnya---dia tetap melakukan hal itu, katanya supaya salatnya bisa khusyuk. Dia juga bilang, baju yang ada garis-garisnya membuat dia tidak khusyuk dalam salatnya. Makanya, yang saya tau, teman saya ini memang banyak mengoleksi baju-baju yang polos. Entah itu kaos atau hem.
Sebenarnya, yang tidak kalah penting lagi, selain perihal pakaian dan atribut yang dipakai kita dalam salat adalah pikiran kita yang melayang-layang kemana-mana waktu kita salat. Misalnya, kita masih memikirkan tugas sekolah yang belum terselesaikan, sehingga dalam salat pun kita masih terngiang-ngiang perihal tugas sekolah yang belum terselesaikan itu.
Tapi, kalau kita berbicara tentang pakaian salat yang mengganggu kekhusukan kita dalam salat. Saya jadi teringat satu cerita. Bahwa dulu, Rasulullah, pernah salat memakai mantel (baju) yang bergaris-garis ada gambarnya, lalu beliau melihat garis-garisnya, maka ketika selesai salat, beliau bersabda:"Kembalikan pakaian mantel (baju) ini kepada Abu Jahmin, sebab ia melalaikan aku dalam salatku."
Memang, tidak bisa dipungkiri pakaian salat mempengaruhi kefokusan kita dalam salat. Biasanya yang saya tau, orang banyak terganggu, ketika ada orang salat di depan kita memakai baju sepakbola. Sebab baju sepakbola selain ada tulisannya juga ada gambarnya. Dengan hal ini kita mudah teralihkan dan membuat kita tidak khusyuk dalam salat.
Mungkin kalau memang pakaian dan atribut salat ini menggangu fokus kita dan mudah teralihkan dalam salat. Iya gampang saja. Jangan memakai sarung atau celana dan baju yang ada tulisan atau gambarnya. Dan pas salat, jangan melihat orang yang salat di depan kita. Dan juga yang penting lagi, pakailah sajadah yang polos saja. Supaya kita bisa khusyuk dalam salat kita.
Dan, yang perlu diingat juga, dalam salat jangan biarkan pikiran kita melayang-layang kemana-kemana. Berusaha fokus dan tidak mengingat peristiwa sebelum salat atau yang mau dilakukan kita sesudah salat. Kalau kita melakukannya, kita akan fokus, tidak mudah teralihkan dan kita bisa khusyuk dalam salat kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H