Sepoi angin membawa
Pelukan hangat pagi
Umpama telik sandi
Ku terus memantau
Aduhai wangi debarmu
Di atas kepala
Burung camar saling bicara
Tentang jejak
Yang tetap berjarak,
Seterusnya
segan aku
Dari celah jendela
Mengintip semerbakmu,
Aku ini bukan pengecut
Hanya saja,
Soalmu sungguh sukar
Pun dengan algoritma yang samar
Memikirkanmu,
Serupa keringat deras selepas pedas
Bisa hilang oleh mata air,
Dera udara,
Kain seka,
kadang juga oleh lupa.
10 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!