Mohon tunggu...
Asep Iskandar
Asep Iskandar Mohon Tunggu... Guru - Guru Eka Tjipta Foundation || Ketertarikan terhadap seni 100%

Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || Ikut serta sebagai penulis pada buku antologi puisi "Rumah Penyair 4" (2017).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar bagi Guru Sekolah Kebun di Pelosok Kalimantan

28 Maret 2023   10:26 Diperbarui: 28 Maret 2023   10:39 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Guru Bangsa,

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Kurikulum Merdeka yang telah diluncurkan Bersamaan dengan Platform Merdeka Mengajar oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Bapak Nadiem Makarim. Kurikulum Merdeka adalah terobosan yang membantu guru dan kepala sekolah mengubah proses belajar menjadi jauh lebih relevan, mendalam, dan menyenangkan. Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar juga diciptakan untuk mendorong perbaikan kualitas dan pemulihan dari krisis pembelajaran.
Apa saja keunggulan Kurikulum Merdeka yang akan dirasakan manfaatnya oleh sekolah? Nadiem Makarim menerangkan juga pada Channel Youtube BSKAP Kemendikbudristek bahwa ada 3 keunggulan Kurikulum Merdeka.

Pertama, Kurikulum Merdeka fokus pada materi esensial, sehingga guru tidak terburu-buru dalam mengajar dan bisa lebih memperhatikan proses belajar murid serta menerapkan pembelajaran yang mendalam;

Kedua, Kurikulum Merdeka memberi jam pelajaran khusus bagi pengembangan karakter, melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5).

Ketiga, Kurikulum Merdeka memberi fleksibilitas bagi sekolah untuk merancang Kurikulum Operasionalnya sendiri dan bagi guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat kemampuan muridnya.

Icon Merdeka Mengajar
Icon Merdeka Mengajar

Platform Merdeka Mengajar

Platform Merdeka Mengajar merupakan aplikasi teknologi yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk para guru agar dapat menjadi teman penggerak bagi guru dalam mengajar, belajar, dan berkarya.

Melalui platform ini, guru dapat mengakses berbagai referensi perangkat ajar, sekaligus berbagi praktik baik untuk terus mengembangkan kompetensi.

"Kerangka Kurikulum Merdeka yang fleksibel akan memudahkan sekolah termasuk yang minim fasilitas atau berada di wilayah terpencil untuk merancang pembelajaran yang sesuai kebutuhan" tutur Mas Menteri.

Kurikulum Merdeka untuk guru agar merdeka mengajar, untuk siswa agar merdeka belajar.

Optimisme Kurikulum Merdeka dapat saya rasakan sebagai seorang guru di SD Eka Tjipta Hanau, Seruyan, Kalimantan Tengah (Sekolah di tengah ribuan hektare kebun kelapa sawit) salah satu pilar bisnis milik Sinar Mas Group. Pada tahun ajaran 2022/2023 di sekolah tempat saya mengajar ini, sudah menerapkan Kurikulum Merdeka dengan opsi mandiri berbagi yakni kelas 1 dan kelas 4 saja yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Kelas 2,3,5 dan 6 masih menggunakan Kurikulum 2013.

Penampakan SD Eka Tjipta Hanau dipotret menggunakan Drone
Penampakan SD Eka Tjipta Hanau dipotret menggunakan Drone

Pada awalnya saya dan rekan-rekan guru di SD Eka Tjipta Hanau sempat kebingungan tentang penerapan Kurikulum Merdeka, bagaimana tidak? Letak sekolah kami yang jauh di dalam kebun, akses ke Desa/Kecamatan sulit, jaringan internet lambat bahkan saat hujan tidak ada internet. Hal itu membuat informasi jadi terlambat kami ketahui. Ditambah lagi kami mendapati istilah yang banyak berubah dari Kurikulum 2013, Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi, Penerapan P5, kelas berubah menjadi per Fase, Perangkat Pembelajaran berganti dll.

Hal ini tidak seperti yang saya simak pertemuan-pertemuan dengan koordinator wilayah dinas Pendidikan di kecamatan Hanau yang membahas Implementasi Kurikulum Merdeka atau channel youtube Kemendikbudristek. Dijelaskan bahwa Kurikulum Merdeka itu mudah dipahami, fleksibel, merdeka mengajar dan merdeka belajar sesuai namanya "Merdeka". Akan tetapi sebaliknya, pemikiran saya pada saat itu.

Memang benar kata-kata bijak yang berseliweran di sosmed "Perubahan ke arah yang lebih baik membutuhkan proses".

Setelah mengikuti berbagai pertemuan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka, diseminasi bersama kepala sekolah dan rekan-rekan guru, tukar pendapat serta memperhatikan reaksi umpan balik dari anak-anak. sedikit demi sedikit pandangan saya mulai terbuka. Apalagi setelah kepala sekolah menginformasikan bahwa saat ini guru dapat belajar Kurikulum Merdeka secara mandiri dimanapun kapanpun dengan mudah melalui Platform Merdeka Mengajar.

Platform Merdeka Mengajar menyediakan berbagai topik/materi, contoh perangkat, modul ajar dan dokumen lain yang diperlukan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.

Semakin banyak informasi yang bermanfaat saya dapat, semakin saya yakin bahwa peluncuran Kurikulum Merdeka adalah langkah yang tepat untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang dapat beradaptasi dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga ke depannya diharapkan mampu menghasilkan putra-putri bangsa yang berprestasi bukan hanya tingkat nasional, tetapi juga global, serta berkarakter Pancasila.

Kurikulum Merdeka dibuat sebagai kurikulum yang memerdekakan. Kurikulum Merdeka dapat kami sesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki, visi misi sekolah, dan juga dengan kebutuhan belajar siswa di SD Eka Tjipta Hanau.

Kelas 4 SD Eka Tjipta Hanau
Kelas 4 SD Eka Tjipta Hanau

Dokumen SD Eka Tjipta Hanau
Dokumen SD Eka Tjipta Hanau

Nah, tahun ajaran 2022/2023 yang sudah berjalan. Ada beberapa hal yang SD Eka Tjipta Hanau rasakan berbeda dengan Kurikulum sebelumnya. Terutama pada proses pembelajarannya sebagai berikut:

Pertama, Pembelajaran Berdiferensiasi; Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi yang SD Eka Tjipta Hanau lakukan? Seperti pembahasan awal pada tulisan ini, guru menyesuaikan menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat kebutuhan dan kemampuan muridnya. Oleh karena itu, kami melaksanakan pemetaan awal berupa diagnosis gaya belajar siswa di awal tahun ajaran 2022/2023. Akan tetapi soal-soal yang disajikan tidak bermuatan mata pelajaran. Pemetaan awal gaya belajar siswa ini, disusun oleh wali kelas masing-masing. Nanti hasil dari pemetaan awal ini wali kelas serahkan juga kepada guru mata pelajaran, karena guru mata pelajaran perlu mengetahui kesiapan dan gaya belajar siswa yang sesuai. Gaya belajar siswa di dalam kelas akan terbagi menjadi beberapa kelompok gaya belajar (Auditori, Visual, Kinestetik dan Membaca/Menulis).

Kedua, saat menyusun rencana pembelajaran juga ada perbedaan, di Kurikulum 2013 kita mengenal istilah KI KD. Sedangkan pada Kurikulum Merdeka menggunakan istilah CP atau Capaian Pembelajaran. Di dalam CP ini, aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap menjadi kesatuan yang terintegrasi. Pembelajaran berdiferensiasi juga dimuat dalam Modul Ajar yang kami susun.

Ketiga, terdapat muatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kami di SD Eka Tjipta Hanau sudah melaksanakan P5 di kelas 1 dan kelas 4, tema yang dipilih adalah Berekayasa Teknologi dengan judul Internet Positif. Pada awal tahun ajaran 2022/2023 Kepala sekolah membentuk tim yang berisi bapak ibu guru. Tim tersebut yang akan mengatur kegiatan P5 di SD Eka Tjipta Hanau.

Dalam Kurikulum Merdeka ada sekitar 20-30% jam pelajaran yang digunakan untuk aktivitas kokulikuler berupa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Hal ini penting karena karakter tidak bisa dikembangkan hanya melalui pembelajaran akademik di kelas saja.

Tahapan Pengembangan Kurikulum Merdeka
Tahapan Pengembangan Kurikulum Merdeka

Tahun Ajaran 2022/2023 saat ini, lebih dari 140.000 satuan pendidikan yang telah memilih menerapkan Kurikulum Merdeka. Menurut Anindito Aditomo; Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan mengatakan Pada tahun ajaran 2023/2024 nanti, Kurikulum Merdeka kembali ditawarkan sebagai salah satu pilihan bagi satuan pendidikan, sebelum nanti saatnya tahun ajaran 2024/2025 ditetapkan sebagai Kurikulum Nasional.

"Kriteria utama keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka adalah dampaknya pada proses dan hasil belajar murid" Pungkas Anindito Aditomo.

Mari Bersama-sama sukseskan penerapan Kurikulum Merdeka demi meningkatkan pembelajaran yang berkualitas.

Referensi Penulisan:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun