Mohon tunggu...
Asep Irwan Gunawan
Asep Irwan Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemulung Kata-kata

Pengembara Kata dan Fakta demi Sebuah Cerita

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ini Daftar Seri SBN yang Laris di 2024 dan Bersiap untuk Jadwal SBN 2025

7 Desember 2024   12:38 Diperbarui: 7 Desember 2024   13:17 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Obligasi Negara Ritel Seri 026 (ORI026): 30 September -- 24 Oktober 2024, dengan kupon:

  • 6,30% per tahun untuk ORI026-T3

  • 6,40% per tahun untuk ORI026-T6

7. Sukuk Tabungan Seri 013 (ST013): 8 November -- 4 Desember 2024, dengan kupon:

  • 6,40% per tahun untuk ST013-T2

  • 6,50% per tahun untuk ST013-T4

Jadwal SBN Ritel Tahun 2025

Lalu bagaimana SBN ritel tahun 2025? Untuk jadwal resmi SBN 2025 memang belum dirilis. Namun dari yang diberitakan beberapa media massa seperti CNBC indonesia, dikabarkan bahwa di tahun 2025 Pemerintah akan kembali menarik utang yang besarannya mencapai 775,86 T. Besaran atau pembiayaan utang ini memiliki rincian yang terdiri dari penerbitan SBN neto sebesar Rp 642,56 triliun dan Pinjaman neto yang senilai Rp 133,3 triliun.

Untuk besaran SBN tahun 2025 sendiri nilai yang disebutkan di atas cenderung lebih rendah dibandingkan dengan target penerbitan SBN pada 2024 sebesar Rp 666,4 triliun. Namun mengutip Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025 disebutkan, penerbitan SBN mengalami kenaikan 42,2% jika dibandingkan dengan outlook APBN tahun 2024 sebesar Rp 451,85 triliun.

Dari Nota Keuangan juga didapatkan penjelasan bahwa upaya pemenuhan target pembiayaan utang melalui penerbitan SBN di tahun 2025 akan dilaksanakan dengan memprioritaskan instrumen SBN dalam mata uang rupiah.

Sementara itu, pemilihan instrumen dan tenor penerbitan SBN 2025 disebutkan akan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain kebijakan pengelolaan utang, preferensi investor, biaya penerbitan SBN, risiko pasar keuangan domestik dan global serta kapasitas daya serap pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun