Mohon tunggu...
Asep Irwan Gunawan
Asep Irwan Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemulung Kata-kata

Pengembara Kata dan Fakta demi Sebuah Cerita

Selanjutnya

Tutup

Financial

Return SR021 Capai 6,45%, Berapa Cuan?

29 Agustus 2024   10:53 Diperbarui: 29 Agustus 2024   11:00 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai salah satu instrumen investasi, bagi saya Sukuk Ritel seri 021 (SR021) merupakan pilihan yang tepat untuk diambil sekarang. Kenapa demikian? Sebab, menurut saya, SR021 mampu menghadirkan banyak keuntungan. SR021 sebagai bagian dari SBN (Surat Berharga Negara) memang memiliki banyak keunggulan yang saya rasakan dibandingkan investasi sejenis seperti deposito Bank BUMN.

Salah satu keuntungan dan keunggulan produk SBN, termasuk SR021 yang membuat saya sangat tertarik untuk langsung investasi yakni imbal hasilnya. Siapa sih yang nggak pingin dapet imbal hasil yang besar dari investasi yang dijalankan. Nah ngomongin imbal hasil, beberapa hari yang lalu Pemerintah sudah merilis besaran kupon atau return SR021 dengan besaran 6,35% untuk produk SR021-T3 dan 6,45% untuk produk SR021-T5.

Melihat besaran ini bagi saya tentu SR021 akan sangat disayangkan untuk dilewatkan begitu saja. Daripada ambil deposito Bank BUMN yang kini imbal hasilnya dikisaran 2-4%, bagi saya SR021 jauh lebih cuan. 

Beli SR021 saat ini menurut saya adalah waktu dan momentum terbaik. Ini karena saat ini suku bunga Bank Indonesia sedang tinggi-tingginya. Jadi dengan tipe kupon SR021 yang sifatnya tetap (fixed rate), maka return SR021 yang saya dapatkan akan selalu tinggi. Berikut simulasi keuntungan investasi SR021.

Source: blog.bibit
Source: blog.bibit

Sekali lagi kalau ngomongin cuan, dalam investasi SR021 ini saya juga mendapatkan passive income bulanan yang lebih besar dibanding deposito. Ini karena dalam investasi SR021, saya tidak dibebani pajak yang terlampau besar yakni hanya 10% saja. Sementara saat investasi deposito, pajak yang harus saya mencapai 20%.

Tidak soal cuan, keuntungan lain yang bisa saya dapatkan dari SR021 adalah keamanannya yang terjamin 100% oleh negara. Hal yang juga membuat saya semakin jatuh cinta pada SR021 adalah status halalnya SR021 sebagai instrumen investasi yang ditetapkan oleh DSN-MUI (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia).

Lalu gimana cara investasi SR021?

Buat saya untuk memulai investasi diperlukan kecermatan memilih tempat yang tepat. Nah selama ini saya terbilang puas selalu memilih tempat investasi SBN di Aplikasi Bibit. Bukan tanpa alasan saya memilih Bibit sebagai tempat investasi SR021. Sebab, dalam penelusuran yang saya lakukan, Bibit merupakan perusahaan fintech yang kredibel.

Hal ini terlihat dari statusnya sebagai PT Bibit Tumbuh Bersama yang sudah diawasi dan berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tidak hanya itu, Bibit juga sudah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai mitra distribusi (midis) penjualan SBN.

Selain kredibel, dari pengalaman saya ketika pertama kali menggunakan Bibit, saya tidak kesulitan saat menggunakan aplikasinya. Ternyata ini dikarenakan UI/UX Aplikasi Bibit yang menurut saya sangat user friendly dan mudah digunakan. 

Saat bingung saya juga tidak kerepotan untuk mendapatkan jawabannya. Sebab di Bibit ada customer service yang langsung membantu saya menjawab pertanyaan. Membeli SR021 di Bibit menurut saya juga sangat mudah karena di Bibit pembeliannya bisa dilakukan secara online melalui Aplikasi. Jadi saya bisa memulai investasi ini di mana saja dan kapan saja (24 jam/7 hari).

Itulah sekelumit kisah saya saat memutuskan untuk investasi SR021 kali ini di Aplikasi Bibit. Semoga pengalaman saya ini bisa bermanfaat untuk teman-teman lainnya yang ingin berinvestasi pada SR021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun