Mohon tunggu...
Asep Imansyah
Asep Imansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1-Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran

Hobi membaca dan menulis tentang sejarah baik fiksi maupun non-fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Lingkup Filsafat Logika

3 Juli 2024   18:48 Diperbarui: 3 Juli 2024   18:52 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang Lingkup Logika

Pengertian Secara Umum

Logika dalam bahasa Inggris disebut logic yang berasal dari bahasa Yunani "logos" yang berarti "kata", "ucapan", atau "alasan". Secara etimologi logika merupakan ilmu yang mempelajari pikiran yang dinyatakan dalam bahasa (Rohmadi dan Irmawati, 2020: 2). Logika menurut Aristoteles adalah ilmu untuk membuat penyimpulan yang tepat. Sementara Hegel menyatakan logika adalah ilmu tentang ide dan struktur logis (Rakhmat, 2013:6-9). Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Definisi umumnya logika adalah cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu (Rohmadi dan Irmawati, 2020: 2).

Logika merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang cara berpikir secara sistematis dan rasional. Dengan menggunakan aturan dan prinsip yang telah ditetapkan, logika berupaya untuk mencapai kesimpulan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Penggunaan logika ini sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam ilmu pengetahuan, matematika, hukum, dan filosofi.

Dalam logika, terdapat tiga komponen utama yaitu premis, argumen, dan kesimpulan. Premis adalah pernyataan yang dijadikan dasar atau landasan untuk mengembangkan argumen. Argumen merupakan serangkaian premis yang digunakan untuk mendukung atau membuktikan sebuah kesimpulan. Sedangkan kesimpulan adalah hasil akhir dari proses berpikir yang menggunakan premis dan argumen yang telah disusun secara logis. Dengan memahami konsep-konsep tersebut, seseorang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan.

Jenis-jenis Logika

Ada beberapa bentuk jenis logika antara lain :

  • Logika Formal : Logika Formal merupakan sebuah pemikiran atau pengertian logika yang dianggap sebagai logika filosofis. Yang dimana dalam logika formal ini berkaitan dengan studi tentang kesimpulan dengan konten formal dan eksplisit murni. Bentuk pertanyaannya dapat dinyatakan sebagai penerapan secara khusus dari peraturan yang sepenuhnya masih dianggap abstrak.
  • Logika Informal : Logika Informal atau biasa disebut dengan Informal Logic merupakan sebuah disiplin ilmu baru yang mempelajari tentang argumen bahasa alami. Maksud dari bahasa alami di sini yakni bisa diartikan dengan bahasa yang diucapkan, ditulis serta yang ditandatangani oleh manusia untuk menjalin sebuah komunikasi dengan tujuan umum.
  • Logika Simbolis: Logika Simbolis merupakan sebuah logika yang dimana membahas tentang abstrak simbolis yang menangkap pada ciri formal inferensi logis. Terdapat 2 hal berikut pembagian menurut sub-cabangnya yakni: Predicate Logic, merupakan sebuah sistem dimana formula yang mengandung variabel secara terukur. Logika Proposisional atau dikenal dengan Logika Sentensial merupakan sebuah sistem yang mana termasuk dalam formula yang mewakili proposisi dapat dibentuk dengan menggabungkan proposisi atomik dengan penghubung logis.
  • Logika Matematika: Pada Logika Matematika ini lebih mengarah pada penerapan teknik logika pada penerapan teknik matematika, atau lebih fokusnya pada representasi dan analisis logika formal. Di tahun 1950-an dan 1960-an ini dari para periset memperkirakan bahwa ketika pengetahuan manusia dapat diekspresikan melalui sebuah logika notasi matematika.

Tujuan, Kegunaan, dan Manfaat Logika

Tujuan logika sendiri ialah memelihara, melatih, mengajar dan mendidik yang bermuatan potensi akal dalam mengkaji objek dengan menggunakan metodologi berpikir. Berikut tujuan dari logika:

  • Untuk memelihara kemampuan dasar akal sebagai potensial untuk menjaga dan mengurus serta meluruskan potensial tersebut.
  • Melatih agar terbiasa berpikir teoritis dan praktis.
  • Mengajarkan dan menuju ke intelektualitas yang berupa berpikir ilmiah dan bersifat saintifik, logis-filosofi maupun mistis-sufistik.
  • Dapat menempatkan persoalan dan memenuhi tugas pada situasi dan kondisi tertentu serta membedakan proses dan kesimpulan yang baik dan benar.
  • Memperhatikan keadaan sekitar dan mencapai kebenaran

Adapun kegunaan logika yang sebagai berikut:

  • Membantu agar berpikir rasional, kritis, lurus, tepat, dan koheren
  • Meningkatkan cara berpikir yang secara abstrak, tajam dan mandiri
  • menambah kecerdasan dan mendorong seseorang untuk berpikir sendiri
  • Meningkatkan kebenaran dan melakukan analisis terhadap sesuatu
  • Menghindari kekeliruan dan citra diri seseorang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun