Mohon tunggu...
Asep Ikhwan
Asep Ikhwan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat sosial enterpreneur yang mengelola yayasan pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin Yang tegak di puncak bukit Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, Yang tumbuh di tepi danau

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keterampilan Menulis Bagi Guru di Era Digital

27 November 2022   16:04 Diperbarui: 27 November 2022   16:22 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pengelola Enam lembaga pendidikan Formal dari tingkat Mts (3 lembaga),MA,SMA , SMK serta pendidikan non formal Pondok Pesantren dan lembaga pendidikan keterampilan dengan jumlah tenaga pendidik 176 Guru, penulis selalu bermimpi setiap guru mulai membudayakan keterampilan menulis setiap hari, menulis PTK atau penelitian tindakan kelas, menulis pengalaman mengajar di kelas, menulis apapun imajinasi seorang guru dalam mengeksplor kemampuan mengajarnya dikelas dan berinteraksi dengan siswa. 

Kunci untuk dapat menulis adalah terus berlatih menuliskan ide, pikiran, dan gagasan dalam bentuk tulisan. Menulis tidak memiliki teori khusus yang harus dipelajari melalui suatu proses perkuliahan, menulis pun tidak dapat dicapai hanya dengan membaca, mendengar, atau mengikuti kuliah, tetapi harus dilakukan dengan cara berlatih menulis, kemudian menulis lagi. 

Bayangkan kalau 176 guru menulis serentak maka dalam satu hari akan terkumpul 176 artikel, bisa dibayangkan produktivitas lembaga pendidikan dalam karya tulis sebagai barometer tingkat literasi di lembaga tersebut. 

Media menulis digital seperti Kompasiana sangat bermanfaat bagi semua orang yang ingin menuangkan ide,pikiran dan gagasannya dan bisa dibaca banyak orang diseluruh dunia. 

Pengalaman penulis bergabung di Kompasiana sejak 10 September 2009 atau 13 tahun menjadi Kompasianer, sangat bermanfaat sekali sebagai media mengekspresikan isi fikiran kita kepada masyarakat luas. Kehadiran Kompasiana di tengah-tengah masyarakat di Era digital seperti sekarang ini sangat vital dalam proses transformasi digital di tengah- tengah masyarakat khususnya membangun komunitas pembaca dan penulis digital.

Guru akan sangat terbantu dengan kehadiran media Kompasiana ini,para guru bisa mulai menulis di kompasiana sebagai media untuk menuliskan berbagai hal yang ingin dituangkan dalam tulisan. 

Penulis akan membuat kegiatan workshop menulis di media digital bagi guru dan siswa dengan menggunakan media Kompasiana. Hal ini akan berdampak luar biasa bagi peningkatan kemampuan literasi membaca dan menulis guru serta siswa di sekolah.

Ada sebuah Quote dari penulis legendaris Pramudya Ananta Toer " "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." Pramoedya,mengajarkan penulis bahwa sehebat-hebatnya kita sebagai pendidik , sepandai-pandainya kita dalam pencapaian gelar akademik tanpa kompetensi menulis atau menjadi penulis produktif maka kita akan hilang ditelan sejarah, dilupakan orang dan rekam jejak digital kita menjadi hilang.

Keterampilan Menulis bagi guru di Era Digital adalah sebuah kompetensi wajib yang dimiliki agar budaya literasi di sekolah meningkat, memacu semangat para siswa untuk membaca tulisan guru-gurunya sehingga siswa dapat meneladani untuk mulai belajar menulis diberbagai mediadigital.

Terakhir ada pesan Hujjatul islam Imam Al Ghazali pernah menyatakan "Jika engkau bukan anak raja, dan buka anak seorang pesohor, maka jadilah penulis". Dengan menulis kita bisa menggoreskan nama kita dalam catatan sejarah , mulai dari artikel sederhana, mulai dari diri kita sendiri, mulai saat ini juga, AYO GURU MENULIS, KITA TULIS NAMA KITA DALAM JEJAK SEJARAH DAN PERADABAN DUNIA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun