Mohon tunggu...
Asep Ikhwan
Asep Ikhwan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat sosial enterpreneur yang mengelola yayasan pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin Yang tegak di puncak bukit Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, Yang tumbuh di tepi danau

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membaca Masa Depan Pendidikan Vokasi di Era Resesi Global

25 Oktober 2022   17:12 Diperbarui: 25 Oktober 2022   17:19 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasca pandemi COVID-19 telah mengubah mindset dan gaya hidup masyarakat. Ekonomi global melambat karena berbagai negara memiliki fokus memperbaiki kondisi di setiap negara. Data BPS (2020) mencatat ekonomi Indonesia triwulan I-2020 hanya tumbuh sebesar 2,97%, melambat dibanding capaian triwulan I-2019 yang sebesar 5,07%. Pandemi covid 19 mewariskan beberapa permasalahan dari turunnya pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja , Angka pengangguran yang cukup tinggi khususnya dari lulusan sekolah menengah. Sementara itu, dari sisi ketenagakerjaan, data dari rilis BPS (2020) menyebut pada Februari 2020, sebanyak 131,03 juta orang merupakan penduduk bekerja dan sebanyak 6,88 juta penduduk menganggur.

Belum selesai dampak pandemi covid 19 , muncul kembali bayangan resesi ekonomi global. Tentu saja hal ini semakin memperberat sektor ketenagakerjaan, karena dampak resesi yang diakibatkan oleh perang rusia dan ukraina ini adalah kemungkinan badai PHK besar-besaran di sektor industri dan jasa.

Bagaimana dengan dunia pendidikan khususnya pendidikan vokasi yang menjadi pencetak calon tenaga kerja siap kerja sesuai bidang keahlian dan kompetensi masing-masing lulusan dengan semakin beratnya tantangan di masa depan khususnya tahun 2023 yang diprediksi oleh Direktur IMF Kristalina Georgieva bahwa tahun 2023 diprediksi menjadi awan gelap bagi perekonomian dunia.

Dunia pendidikan khususnya pendidikan vokasi yaitu SMK harus mempersiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari goncangan resesi ekonomi global. Bagaimana mempersiapkan lulusan ketika lapangan kerja semakin sempit dan banyak phk terjadi? tentu saja ini merupakan pekerjaan rumah yang harus disiasati semua stakeholder pendidikan vokasi, yaitu pemerintah dalam hal ini kementrian pendidikan dan kebudayaan, Dinas pendidikan propinsi serta dunia usaha/industri yang menjadi pasangan /mitra dari SMK. 

Kita harus optimis bahwa sempitnya lapangan usaha bukan akhir dari segalanya. Saatnya SMK melahirkan enterpreneur - enterpreneur rintisan atau start up digital dengan technopreneurship sebagai jawabannya.Siswa smk dilatih agar memiliki kemampuan mengelola usaha berbasis platform media online. Siswa smk dilatih juga untuk mengembangkan usaha-usaha berbasis kearifan lokal, seperti mengelola desa wisata, bumdes ataupun bergerak di bidang ketahanan pangan dengan membuka usaha hidroponik atau aquafonik.

Membaca masa depan pendidikan vokasi di era resesi global cukup menarik karena terkait ke berbagai persoalan ekonomi baik makro maupun mikro. SMK harus disiapkan memiliki ketahanan sekolah dalam mempersiapkan lulusannya sebagai calon wirausahawan baru yang siap mandiri dan tidak tergantung kepada dunia kerja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun