Mohon tunggu...
KangAsep USA Kuningan
KangAsep USA Kuningan Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Hidup Cara 'GILA' (Gali Ilmu Lalu Amalkan), hehe...

KangAsep USA (Urang Sunda Asli) Kuningan alias KAUSAKu adalah pemilik dari nama asli Asep Gunawan. Founder sekaligus CEO dari Komunitas Belajar (Kombel) KAUSAKu bagi NKRI yang terdaftar di Platform Merdeka Mengajar (PMM) Kemdikbudristek RI. Di Kombelnya cukup populer tersebab metode 'GILA' nya dalam memenej dan memotivasi sahabat kombel. GILA? Ya, Gali Ilmunya Lalu Amalkan! hehehe... GILA? Good job-Inovatif-Longlife learner-Adaptif, wkwkwk.. Sejak 2015 bersama komunitasnya aktif bergerak, tergerak dan menggerakkan sesama pecinta Persaudaraan Islam (Ukhuwwah) dan Persahabatan dalam packaging tholabul 'ilmi (pengembangan kompetensi) yang memberi dampak kemashlahatan/kemanfaatan bagi generasi NKRI khususnya bidang pendidikan dan pembelajarannya. Selain Founder bagi Kombelnya, KangAsep juga merupakan Instruktur Nasional Subdit PAI SD/SDLB Kemenag RI, Pengawas Sekolah (Bid.PAI) Disdikbud Kab.Kuningan, Pelatih Karya Inovatif PPKB Kemenag RI, Ortu dan Pendidik bagi anak-anaknya di rumah dan di Lingkungan Masjid terdekat rumahnya, Masjid Kasepuhan Al Fath. Silaturahim via WA: 085214071977 dan Email: agunhasanmunadzar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendampingan Kombel khas Kang Asep USA-Ku: 1 dari 5 Peran Pengawas Sekolah di Era Digital

25 Juni 2024   07:37 Diperbarui: 25 Juni 2024   08:37 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Es puter di balok campur dawegan,

Tentu nikmat nurunin sensi berasa murninya kelapa,

Writer's block, masa ketika kita sebagai penulis mengalami kemandegan, 

buntu atau macet ide, miskin inspirasi, bingung mau nulis apa.  

Menikmati masa tersebut, iseng-iseng berhadiah, Kang Asep USAKu melihat-lihat file lama di semester ganjil 2023-2024. Alhamdulillaah menemukan satu folder kepengawasan dengan title: Pendampingan (coaching) Pengawas Sekolah di Era Digital.

Ya sudah, dari folder tersebut akhirnya menghadiahi Akang semacam pengembangan ide dan tulisan edisi pagi di laman Kompasiana ini. VIDEO INI dapat sahabat klik sebagai pemantik uraian berikutnya. Disimpulkan bahwa sebagai Pengawas Sekolah kita memiliki 5 peran penting, yakni:

1. Sebagai Fasilitator

2. Sebagai Pendamping (Coach)

3. Sebagai Mentor

4. Sebagai Trainer dan

5. Sebagai Executor

Dunia pendidikan dan pembelajarannya tampak tidak bisa tidak, terpengaruhi pula oleh laju perkembangan dan kemajuan zaman now.  Zaman ini merupakan sebuah era digital khas revolusi industri 4.0 yang segalanya serba menuntut otomatisasi. Objek didik berupa anak-anak yang rerata kelahiran tahun 2010'an kita kenali dengan istilah generasi alpha yang merupakan adik dari generasi Z. 

Salah satu ciri habits dari generasi ini adalah bahwa mereka akrab berinteraksi dengan gadget dan laptop, ng'net always.  Budaya ekonomi mereka sudah sangat berbeda dengan kita sebagai para orangtua dan pendidiknya yang rerata lahir di kisaran abad 19'an.  Mereka bisa jadi tak mengenal pasar rakyat yang becek dan sulit ojek.  Mereka dengan mudah memanfaatkan aplikasi order barang dan jasa, cukup mainkan smartphone/laptop, klak-klik sana-sini, transaksi berbantukan dompet virtual/digital semisal Go-Pay, atau langsung COD.  Barang pesanan tiba dalam waktu yang tak lama dan dengan proses transaksi yang mudah dan nyaman. Tidak lagi berdesak-desakkan bak kita dulu kala.

Sementara objek didik para guru kini adalah sebuah generasi yang rata-rata terlahir di abad 21 sedangkan orangtua atau pendidiknya lahir di kisaran abad 19.  Maka hal tersebut menciptkan sebuah gap, kesenjangan antar dua generasi yang tidak sama. Kesenjangan ini harus dijembatani dengan ikhtiar serius kita dalam aksi nyata pengembangan kompetensi entah itu memakmurkan rukol, ruang kolaborasi, diklat, seminar, webinar, workshop, dan semacamnya.  Keberadaan Kombel tentu merupakan hal strategis untuk tujuan tersebut.

Sebagai Coach, Pengawas dituntut mendampingi para guru binaannya di wilayah binaan sebagaimana terlampir di Surat Tugasnya. Kebetulan Kang Asep USA-Ku ditugaskan di Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan.  Kaitannya dengan transformasi digital dalam dunia pendidikan dan pembelajarannya, Kang Asep USA-Ku memberanikan diri memfokuskan 1 dari 5 Langkah kepengawasan tersebut secara insidental. Akang perankan sesuai sikon dan kebutuhan.  One more, pada tulisan kali ini, Akang hendak memfokuskan pada satu peran di antara lima peran tersebut, yakni PENDAMPINGAN (COACHING).

Malas mandi basah di pantai Bali,

Neng Mumun di Kintamani aduhai amazing,

Pengawas Sekolah dulu sebagai Pengendali, 

Namun kini sebagai Pendamping.  

Demikianlah peran Pengawas Sekolah dalam regulasi terbaru, Perdirjen GTK No. 4831 Tahun 2023, Pasal 1: Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan fungsi pengawasan dengan melakukan kegiatan Pendampingan dalam peningkatan kualitas pembelajaran pada Satuan Pendidikan.

Pendampingan dengan segala temanya tentu tetap menjadi kebutuhan para guru binaan.  Tak terkecuali yang akang alami di wilayah binaan Kramatmulya Kuningan. Berselaras dengan tuntutan dari Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang diterbitkan Kemdikbudristek RI perihal eksistensi Komunitas Belajar (Kombel), maka salahsatu program pendampingan yang akang perankan adalah mendampingi para guru binaan dalam memakmurkan Kombelnya.  Adapun tema dalam pendampingan tersebut diantara perihal Digitalisasi Pembelajaran yang terpusat bagi Para Peserta Didik.

Pendampingan Komunitas Belajar (Kombel) tema Transformasi Digital Pembelajaran  pada Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG-PAI) di Wilayah Binaan Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat

Menurut Buku PANDUAN PENGELOLAAN KOMUNITAS BELAJAR OLEH UNIT PELAKSANA TEKNIS, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2022, bahwa Komunitas belajar adalah sekelompok pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang belajar bersama-sama dan berkolaborasi secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik.

Dalam proses pendampingan, pendamping (coach) bekerja sama dengan guru untuk mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan, bersama-sama mencari tahu apa saja kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh guru. Misalnya, apakah guru ingin meningkatkan cara mengajar, memahami teknologi baru, atau mengembangkan materi pelajaran yang lebih menarik. Memberikan bimbingan dan pelatihan yang berarti  Pendamping memberikan arahan, saran, dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan guru. Ini bisa berupa pelatihan langsung, workshop, atau diskusi kelompok.

Setelah tuntas mendiagnosa problem awal para guru binaan, ditambah pula dengan harapan-harapan mereka dari hadirnya kita sebagai pengawas yang akan jadi sahabat coaching mereka, maka selanjutnya Akang membuat ikhtisar maping kompetensi awal para guru binaan.  Akang membaginya ke dalam beberapa tingkatan: Pemula, Menengah and Ahli.  Lalu membagi pula pada beberapa aplikasi yang telah mereka kuasai: Pemanfaatan Digital Tools yang bermanfaat bagi Pembelajaran semisal Infocus, Anycast, Wireles Microphone, Smart TV Digital, dan lain-lain.  Pemanfaatan ragam aplikasi pilihan yang bermanfaat bagi pembelajaran semisal untuk Editing Foto, Editing Video, Desain Perakitan dan Penyusunan Soal berbasis Quizizz, dan sebagainya.

Input sumber gambar: KAUSAKu_Doc.
Input sumber gambar: KAUSAKu_Doc.

Sebelum terlahirnya Kombel KKG PAI yang secara resmi teregistrasikan di PMM Kemdikbudristek RI, maka Kang Asep USAKu mendesain program kepengawasan diantaranya Road Show Belajar ICT 5 Putaran berdasar Tema Belajar Pilihan sebagai cikal bakal pendirian Kombel KKG PAI dan pemakmurannya di masa datang.  

maka...

Terpilihlah 5 Sekolah sebagai Ruang Kolaborasi (Rukol) Para Pejuang PAI, Pendidikan Agama Islam di wilayah binaan Kramatmulya Kuningan Jawa Barat: 

  • SDN Unggulan (Pengenalan Perangkat IT GoogleChrome dan Aplikasi Google untuk Pendidikan), 
  • SDN 1 Ragawacana (Praktik Literasi berbasis Google Docs dan Memunculkan Layar Smartphone di Layar Lebar Infocus berbantukan Anycast), 
  • SDN 1 Cilaja (Pengenalan Smart TV Digital dan Aplikasi Quizizz untuk Asesmen), 
  • SDN 1 Bojong (Updating LMS siagapendis Kemenag RI, Kolaborasi Literasi Digital based on Google Docs, Anycast-Infocus, Dll) dan 
  • SDN 2 Bojong (Pengenalan dan Praktik Pemanfaatan Alat Digital untuk Pembelajaran: Wireles Microphone, etc. dan Chat GPT AI)

Sebagai penutup pantun lagi ya, heheh...

Di Pantai Pangandaran Sing a Song tersebab gabut,

Saat Emak tanya perihal bini,

Sebagai gambaran dari kegiatan coaching tersebut, 

Sahabat dapat menyimak videonya di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun