Farrel segera mengeluarkan bendera merah putih dan mengibarkan bendera tersebut. Semua menghormat kepada bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia raya bersama-sama. Mereka semua menuliskan cita-cita di kertas.Â
Setelah selesai menikmati keindahan puncak gunung dari puncak. Mereka bergegas turun gunung untuk kembali ke rumah masing-masing. Mereka membawa kumpulan sampah dibawa turun gunung untuk dibuang di Tempat Pembuangan Samapah (TPA).Â
Mereka membereskan semua perlengkapan dan mulai perjalanan turun gunung. Saat perjalanan turun gunung mereka berpapasan dengan pendaki yang akan naik ke puncak gunung sambil makan dan membuang sampah bekas makanannya.Â
Farrel berkata kepada pendaki tersebut "mohon tidak membuang sampah sembarangan agar lingkungan tidak rusak" Farrel sambil mengambil plastik bekas makanan pendaki tersebut.Â
Pendaki tidak mendengarkan nasihat dari Farrel. Pendaki tersebut lanjut saja tanpa bersalah menuju puncak gunung. Farrel dan temannya segera turun gunung karena hari sudah mulai sore.Â
"Wah akhirnya sampai di rumah juga" kata Farrel. Teman-temannya melambaikan tangan dan lansung menuju rumah masing-masing. Sore itu hujan lebat saat pagi beberapa rumah banjir tergenang air dan terdapat korban jiwa dari banjir tersebut karena hanyut terbawa derasnya aliran air.
Tak terasa sudah hari Senin Farrel bergesas ke sekolah. Farrel sebelum berangkat berpamitan kepada ayah dan ibu menyalami tangannya sambil mengucapkan salam.Â
Sekolah Farrel tidak jauh sehingga dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Farrel harus lewat jalan lain agar tidak terjebak banjir saat menuju kesekolah. Bel pun berbunyi tanda mulai masuk untuk belajar.Â
Pada jam pertama terdapat mata pelajaran Tematik dengan tema "Bencana Alam". Ibu guru Siska bertanya kepada siswa "Apa saja bencana alam yang kalian ketahui ?" Â
Farrel angkat tangan "Bencana Alam Banjir Bu".Â
"Hebat Farrel" kata Ibu Siska. Siapa yang mengetahui "Bagaimana cara mencegah banjir". Bobi  angkat tangan"saya Bu" tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menebang pohon secara ilegal."Â