Mohon tunggu...
Asep Imaduddin AR
Asep Imaduddin AR Mohon Tunggu... Guru - Berminat pada sejarah

Alumnus PP Darussalam Ciamis dan Sejarah UPI. Bergiat di Kolektif Riset Sejarah Indonesia. asepdudinov@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

J&T Express di Era 4.0 dan Saat Konsumen Berharap Lebih dari "Cukup"

22 Desember 2019   21:44 Diperbarui: 22 Desember 2019   22:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Walaupun usianya belum lagi lima tahun (lahir pada Agustus 2015), J&T Express telah menunjukkan kinerja sebagai salah satu perusahaan pengiriman barang yang sangat mengesankan selaras dengan inovasi logistik di era 4.0. 

Di usianya yang keempat bulan Agustus 2019 kemarin, J&T Express melakukan inovasi dengan penambahan infrastruktur bisnisnya yakni MegaHub J&T Express yang dibangun di atas lahan 4,5 hektar yang direncanakan mulai beroperasi pada bulan November atau Desember 2019. Hal ini untuk menunjang kinerja bisnis logistik yang kompetitif di era industri 4.0.

Di awal kemunculannya, J&T Express telah menggebrak pemain lama di bidang antar kirim barang. Ia hadir dengan sebuah pembeda yang mungkin saja membuat ketar-ketar bagi yang sudah lama di bisnis ini. Saya sempat mengintip bagaimana sih awal mula J&T Express. 

Saya lihat di akun Instagram J&T Express yang mengudara pertama kali sejak 11 November 2015. Dalam postingan di Instagramnya tanggal 3 Desember 2015, J&T Express telah menawarkan empat keunggulan bagi calon konsumennya. Empat keunggulan itu adalah bahwa paket bisa dijemput di tempat, menggunakan aplikasi handphone, keberadaan paket yang bisa dilacak, serta pelayanan ramah dan cepat.

J&T Express jauh-jauh hari telah menyadari bahwa konsumen era milenial hari ini tentu saja amat berbeda dengan konsumen era tradisional. Konsumen milenal di era logistik 4.0 adalah masyarakat yang sangat kritis, cerewet (dalam pengertian yang positif), dan langsung bisa memberikan penilaian secara real time jika mereka tidak diperhatikan atau bahan dikecewakan. Bahkan mungkin saja kekecewaan terhadap sebuah produk barang atau jasa akan mereka tumpahkan di media sosial yang bisa terbaca oleh semua netizen di mana saja berada. 

Akibatnya bisa saja viral. Ya, kalau viralnya positif, ini bisa berdampak baik bagi J&T Express, tetapi kalau viralnya bernada negatif, tentu saja ini akan menjadi preseden buruk bagi sebuah pelayanan jasa yang sedang naik daun dan tercitrakan serta berintegritas bagus.

Empat keunggulan yang ditawarkan itu adalah sebentuk terobosan dari yang selama ini pernah ada. Bagi J&T Express, seorang konsumennya itu diasumsikan tak punya waktu. Makanya ia menawarkan jemput di tempat, sehingga konsumen tak usah berlelah-lelah menuju counter J&T Express. 

Konsumen hanya tinggal menyiapkan barang yang akan dikirim, dan kemudian pihak J&T Express-lah yang akan mengurusnya. Seperti terkesan sepele dan remeh-temeh. Padahal, di era logistik 4.0 inilah, pendekatan personal itu sangat penting.

Di tengah serba ketergesa-gesaan akibat revolusi teknologi yang terus berjalan cepat, cara yang manusiawi dan melayani konsumen secara langsung adalah sebuah sebuah kemewahan. Pada titik inilah, J&T Express ingin mengembalikan pada kredo yang sering diucapkan dalam transaksi ekonomi bahwa pembeli atau konsumen adalah raja. 

Hal seperti ini sempat atau bahkan mungkin sudah hilang. Jemput paket di tempat adalah sebuah dedikasi menghargai pada seorang konsumen. Bukan karena konsumen itu membayar sebuah harga untuk jasa pengiriman barang, melainkan bahwa konsumen itu adalah seorang calon loyalis pengguna jasa J&T Express dan itu mesti dijaga loyalitasnya demi keberlangsungan J&T Express itu sendiri. Karena perusahaan jasa akan bisa bertahan karena pelayanannya yang prima dalam segala hal.

Setelah jemput paket di tempat, maka seorang konsumen berhak mendapatkan informasi di mana keberadaan paket tersebut. Kenapa hal ini perlu diketahui oleh konsumen yang menggunakan layanan J&T Express? Karena dalam prinsip-prinsip industri 4.0 telah disepakati bahwa transparansi informasi dan bantuan teknis merupakan sebuah keniscayaan yang tak bisa dihindarkan begitu saja. Bahkan wajib adanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun