Mohon tunggu...
Asep Imaduddin AR
Asep Imaduddin AR Mohon Tunggu... Guru - Berminat pada sejarah

Alumnus PP Darussalam Ciamis dan Sejarah UPI. Bergiat di Kolektif Riset Sejarah Indonesia. asepdudinov@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kisah Pram dan Bang Ali

25 November 2010   09:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:18 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kas Daerah yang cekak tak membuat dirinya putus asa membangun Jakarta. Ia menjawab tugas Bung Karno agar membenahi Jakarta. Bung Karno sendiri menyetujui Bang Ali sebagai gubernur Jakarta karena ia orang yang koppig alias keras kepala, dan Jakarta membutuhkan orang ini.

Ide idenya memang membikin kontroversial. Judi dan prostitusi ia berikan tempat. Tujuannya agar daerah punya pemasukan guna membangun infrastruktur. Seorang tokoh agama yang mengkritik dirinya dijawab: Kalau pak Kiai tak setuju dengan cara pengumpulan dana itu, maka pak Kiai harus membeli helikopter pribadi karena semua jalan di Jakarta dibuat dan diperbaiki dengan uang maksiat.

Ajip punya cerita ihwal ketegasan Bang Ali. Di sekitar tahun 1970, sebuah jembatan di Jakarta Utara yang baru dibangun ambruk karena tak sesuai dengan cetak biru. Kritik dan tuduhan korupsi segera merebak di kalangan pers. Bang Ali tak lepas tangan, ia sebagai pemimpin tertinggi di Jakarta menyatakan bertanggung jawab. Lalu-hal ini tak dimuat pers tapi dari mulut ke mulut-Bang Ali memanggil pimpinan proyek jembatan yang ambruk itu, menyeretnya ke dalam kamar dan lalu menempelenginya.

Itu saja dulu. Tabik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun