Mohon tunggu...
Asep Dani
Asep Dani Mohon Tunggu... Guru - Writing, and editing

Tenaga Pendidik Pertanian di SMKN 1 Tanggeung

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

"Politik Sontoloyo" dari Sudut Pandang di Ujung Kota

26 Oktober 2018   14:04 Diperbarui: 26 Oktober 2018   14:03 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

son-to-lo-yo p cak konyol, tidak beres, bodoh (dipakai sebagai kata makian)

(KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA)

Kata Sontoloyo mulai memuncak ketika / viral ketika Bapak Presiden Ir. H. Joko Widodo mengucapkannya "Politik Sontoloyo". Ya, perlu kita simak pengertian Sontoloyo dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang berarti konyol, tidak beres dan bodoh. 

Bisa kita ketahui bahwa politik di Indonesia memang akhir-akhir ini kurang bersahabat atau tidak sehat. Dikarenakan, banyak orang yang menginginkan sesuatu itu tidak sesuai dengan kemampuannya dalam artian menghalalkan segala cara untuk bisa memasuki ranah politik.

Menurut arti, politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Politikos, yang artinya dari, untuk atau yang berkaitan dengan warga negara. Kalau diberi pengertian lebih jelas bisa kita ambil, bahwa Politik adalah sebuah proses pembagian  dan pembentukan kekuasaan dalam masyarakat, untuk bisa mewujudkan sebuah keputusan dan aturan yang berlaku di suatu negara tersebut.

Secara Etimologi politik berasal dari Bahasa Belanda Politiek dan Bahasa Inggris Politics , yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani (Politika yang berhubungan dengan negara) dengan akar katanya (Polities warga negara) dan (polis negara kota). Jadi secara etimologi kata 'politik' masih berhubungan dengan polisi atau kebijakan , kata 'politis' hal-hal yang berhubungan dengan politik dan kata 'politisi' adalah orang yang bergelut atau masuk atau terjung langsung di dunia politik. (zonareferensi.com)

Menurut Andrew Heywood, politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerjasama.

Roger F Soltau juga mengatakan politik adalah ilmu yang mempelajari Negara, tujuan-tujuan negara, dan lembaga-lembaga negara yang akan melaksanakan tujuan tersebut serta hubungan antara negara dengan warga negaranya serta negara lain.

Ya, menurut beberapa ahli politik menyebutkan seperti pemaparan di atas, kalau disimpulkan secara umum yaitu politik adalah seseorang secara langsung bergelut dengan dunia politik, baik secara segi keilmuannya atau hal lainnya. 

Sehingga, mereka bisa menjadi jembatan penyambung bagi masyarakat dalam hal ide, gagasan dan hal-hal yang berkaitan dengan keinginan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.

Dalam hal ini "Politik Sontoloyo'' bisa berarti orang yang terjun di dunia politik namun tidak beres / bodoh /konyol. Sehingga bukannya masyarakat dilayani dengan baik, tetapi malah dibiarkan begitu saja. Ya, kita bisa melihat dari sudut pandang mata di pelosok kota, yang hanya terjamahi oleh para politisi itu ketika adanya pemilu. Dalam artian mereka hadir di samping masyarakat hanya untuk menarik suara saja, bukan benar-benar ingin mensejahterakan masyarakat, baik dari segi ekonomo, prasarana, infrastruktur , pendidikan dan bidang lainnya yang membuat masyarakat di suatu negara/kota/daerah tersebut itu maju.

Dari tahun ke tahun, bukannya perekonomian masyarakat itu maju, tetapi malah yang maju malahan ''Koruptor". Ya, setiap hari melihat siaran berita, banyak para pejabat, politisi yang memakai baju orange. Tapi, ketika mereka digiring raut wajahnya tidak ada kata penyesalan dan rasa bersalah. Malah, wajah senyum sumringah dan berbinar-binar yang selalu nampak di layar 14 inci. 

Memang Politik Sontolyo, begitulah keadaan negeri ini. semuanya hal dilakukan untuk menarik suara dan simpati dari masyarakat. Hoax, fitnah, kebencian dan lain sebagainya itu berseliweran. Baik di media sosial, cetak, telivisi dan media-media lainnya yang bisa memanipulasi masyarakat agar bisa memilih mereka sebagai pemangku di negeri ini, untuk sekedar membuat keputusan dan aturan-aturan yang pada akhirnya memberatkan masyarakat dari segi manapun.

Kesimpulan akhir, politik sontoloyo adalah orang yang bergelut di dunia politik secara bodoh, dalam artian hanya mementingkan diri sendiri tanpa pernah menengok ke bawah, sehingga banyak orang-orang yang tersiksa, menderita dan tidak berdaya akibat dari politik ini.

**

Penulis adalah orang awam yang geram akan kekisruhan di dunia politik saat ini.

Sumber : Sumber di ambil dari google dan buku-buku referensi lainnya yang telah dibaca.

Cianjur, 2018

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun