"Ibunda, sebaiknya kita diam saja. Adinda tidak mau kalau Ibunda terluka," Putri Anggrek berusaha menghibur Ratu Maria.
"Tidak apa-apa, Anakku."
Keduanya lekas pergi menuju kamar untuk beristirahat.
Keesokan harinya,
Suasana di Istana menjadi ricuh karena sang Raja tiba-tiba tidak bisa berjalan.
"Baginda Raja, kenapa bisa begini?" tanya Ratu Maria penasaran.
Raja Baazi hanya terdiam, mulutnya terkunci hanya bisa mengedipkan mata saja.
Tabib ahli pun didatangkan untuk menyembuhkan sang Raja.
Sudah dua minggu berlalu, keadaan Raja Baazi tidak membaik. Semua rakyat menjadi gelisah karena pemimpinnya sakit.
Putri Anggrek pun mengurung diri dan menangis karena tidak kuat melihat Ayahnya sakit parah.
"Dewa, tolong sembuhkan Ayahku Raja Baazi ..., aku tidak mau kehilangan dia, Dewa." Ungkap Putri Anggrek sembari menangis.