Jejak ini telah terhapus oleh darah-darah yang mengalir di antara trotoar jalan
Mereka yang menamakan dirinya sang penguasa hanya duduk di kursi
Melihat orang-orang berorasi di terik mentari
Meminta hak mereka terpenuhi
.
Hai, tuan!
Janganlah kau membuat sebuah janji yang menikam hati rakyat
;Bangsat, persetan dengan lidahmu yang selalu menjilat
Tanganmu yang selalu mengoyak-ngoyak negeri ini
Otakmu yang selalu berkamuflase mencari-cari kesalahan kami
.
Di sini, kami menjerit
Di antara bumi yang terhimpit
Gedung-gedung pencakar langit menindih tubuh kami
Hingga kami tak bisa berdaya
.
Sayatan-sayatan luka sengaja kau goreskan
Anak-anak penerus bangsa sengaja kau biarkan berandalan
Lalu, kau keruk harta negeri ini untuk mengisi kantongmu sendiri
Biadab,Â
Kau menari di atas kuburan yang telah dibuat untuk kami
Keranda sengaja kau sediakan
Di ujung negeri, kuburan kami kau buat
Di bawah pabrik-pabrik yang membuat paru-paru kami sesak
.
Kami di sini hanya meminta bukti
Dari seribu ucapan yang telah kau berikan
Bukan mengusir kami pergi dari negeri ini
Untuk menghilangkan barang bukti
.
Di sini,
Di tempat ini,
Kau tikam kami,
Kau bantai kami,
Dengan kebohongan,
Hingga kami menderita
.
Cianjur, 26 Mei 2017