Mohon tunggu...
Asep Dani
Asep Dani Mohon Tunggu... Guru - Writing, and editing

Tenaga Pendidik Pertanian di SMKN 1 Tanggeung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Seorang Petani

12 April 2017   22:17 Diperbarui: 12 April 2017   22:27 2017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bermandikan lumpur dan terik mentari

Kulit hitam pun penuh lebam

Berfarpumkan keringat yang mengucur

 

Petani hanya gelar yang enggan diminati

Kerjanya mencari nafkah dari hasil bumi

Yang tak tentu kapan harga akan stabil

Untuk menafkahi anak yang masih kecil

 

Dua bulan sekali kami memetik hasil

Jerih payah yang direndahkan para petinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun