Mohon tunggu...
Asep Bahtiar Pandeglang
Asep Bahtiar Pandeglang Mohon Tunggu... Wiraswasta - bahtiar.net

Baca buku

Selanjutnya

Tutup

Hukum

NU Garis Lurus, Kelompok Radikalis, dan Tujuan yang Menyimpang

17 Desember 2019   22:40 Diperbarui: 17 Desember 2019   22:43 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tokoh NUGL images islami.co

Untuk mengantisipasi konferensi NU ke-33 di Jombang pada tahun 2015, berbagai jenis fenomena islam radikal muncul. Yaitu, suatu kelompok yang bertindak atas nama NU Garis Lurus (NUGL), yang secara radikal menentang semua kelompok yang berbeda dari diri mereka sendiri. Grup ini dipimpin oleh Lutfi Bashori (Malang), Yahya al-Bahjah (Cirebon), dan Idrus Ramli (Jember).

Dengan gaya radikal, NU Garis Lurus menjelma menjadi gerakan neo-khawarij, menuduh siapa saja yang menyimpang dari versi tafsir religiusnya, termasuk Gus Dur, M. Quraish Shihab dan Kiai Said Aqil Siradj (NU moderat). Pengejekan terhadap figur NU yang moderat persis sama dengan ejekan mereka kepada sekelompok jaringan Islam liberal (Ulil Abshar Abdalla, dkk.).

Gaya radikalisme ini tentunya membingungkan para warga Nahdliyyin. Keberhasilan NU Garis Lurus, yang mampu memobilisasi jemaahnya, baru-baru ini terlihat jelas dalam pemilihan presiden 2019. Kelompok kecil ini mendukung pasangan Prabowo-Sandi ketika mayoritas warga Nahdliyyin mendukung Jokowi-Amin. Visi-misi NU Garis Lurus memang untuk menentang mayoritas muslimin.

Untuk menyerang NU Moderat, NU Garis Lurus mengangkat isu-isu lama seperti permusuhan terhadap kaum Syiah dan Ahmadiyah. Ironisnya, NU garis lurus malah tertipu oleh Wahhabi yang secara kaku mengubah teks kitab Ar-Risalah yang dikarang Hadratus Sheikh Hasyim Asy'ari. Mbah Hasyim tidak memusuhi kelompok Syiah secara umum, tetapi secara khusus adalah Syiah Rafidha, mereka yang memusuhi para sahabat nabi.

Kelompok Syiah Rafidhah tidak ada di Indonesia. Namun, karena ditangkap oleh versi Wahhabi, NU Garis Lurus malah membandingkan semua Syiah tanpa bisa membedakan mana yang Rafidha dan mana syiah secara umum. Di sinilah potensi destruktif dari aliran NUGL menjadi sangat jelas. Sehingga ia tidak berbeda dengan kelompok islam radikal lainnya.

Sifat destruktif dari aliran NUGL sangat jelas. Dalam setiap dakwahnya, tuduhan terhadap kelompok di luar dirinya terdistorsi, dianggap salah tempat, selalu tidak benar. Tidak hanya terhadap kelompok Syiah, Ahmadiyah, bahkan tokoh-tokoh seperti Gus Dur, Quraish Shihab dan Kiai Said Aqil Siradj tidak pernah bebas dari tuduhan bahwa mereka telah menyimpang. Arti konsep Aqidah Ahlus Sunah wal Jamaah dan teks-teks buku yang ditulis oleh Hadratus Sheikh Hasyim Asy'ari ditafsirkan sesuai dengan perspektif kelompok mereka sendiri.

Kehadiran NUGL tidak dapat dilihat secara terpisah dari peran yang dimainkannya, yaitu anti-tesis sekolah liberal yang diprakarsai oleh anak-anak muda NU moderat. Namun, gerakan yang terlalu kanan malah akan membuat masalah nasional dan masalah agama menjadi lebih rumit. Pada dasarnya NUGL hanya ada untuk mengacaukan dialektika internal NU.

******

Puritanisme adalah gerakan konsep agama yang berjuang untuk keaslian. Pada akhir abad ke-16, Puritan ingin menyucikan doktrin Katolik Roma dari doktrin yang tidak dianggap Katolik. 

Di Timur Tengah terjadi pada abad ke-18, ketika Wahhabisme dikembangkan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. Wahhabisme ingin membebaskan Islam dari ajaran yang tidak dianggap Islam.

Dengan menyerang tokoh-tokoh besar seperti Gus Dur, Quraish Shihab, Said Aqil Siradj, NUGL secara tidak langsung mempromosikan puritanisme. Istilah "Garis Lurus" digunakan untuk Puritanisme mereka. Yakni, pengebirian terhadap aspek-aspek keagamaan dan pemikiran dalam tubuh NU, yang menurut mereka tidak sesuai dengan ajaran Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari.

Pengebirian mereka juga tidak lepas dari konteks sosial-politik pada masanya. Kelompok NU garis lurus ini menderita kekalahan telak di konferensi NU ke-33. Idrus Ramli dan kawan-kawannya hanya mendapatkan beberapa suara dan tidak bisa membahas manajemen struktural PBNU. Satu-satunya cara yang berbeda dari NU moderat adalah NUGL melawannya melalui propaganda agama, yang ia sebut sebagai 'garis lurus'. Sehingga NU garis lurus terus menerus mengobrak-ngabrik PBNU baik dalam aspek organisasi maupun non-organisasi.

Siapa pun yang ingin 'meluruskan' PBNU sebenarnya harus melalui forum intelektual seperti Musyawaroh dan Lembaga Bahtsul Masail. Semua masalah agama (baik fiqh, moralitas dan aqidah) bisa dibahas secara akademisi di sana. Namun, NU garis lurus sering su'ul adab (non-etis) dan mengabaikan diskusi terbuka tentang fase Bahtsul Masail. Faktanya, ini adalah kesempatan mereka untuk duduk bersama dengan semua entitas kelompok dan pola pikir yang ada dalam tubuh NU itu sendiri.

Jika NUGL benar-benar ingin memperjuangkan kebenaran dan meluruskan PBNU, NU Garis Lurus seharusnya menghindari tuduhan sepihak. Jangan tinggalkan Bahtsul Masail agar Nahdliyyin tidak menjadi korban.

Jangan mengikuti hawa nafsu kekuasaan dan memiliki hati untuk menyimpang dan membatasi doktrin holistik Hadratus Sheikh Hasyim Asy'ari. Lembaga Bahtsul Masail adalah jalur formal yang dapat diambil jika NUGL ingin 'meluruskan' apa yang mereka temukan bengkok di badan NU sendiri.

Fanatisme yang dipromosikan oleh NU Garis Lurus tidak hanya memecah belah warga Nahdliyyin, tetapi juga mengajarkan Muslim untuk berbagi su'uzh zhon tentang NU. Hanya karena ada interpretasi yang berbeda dari ajaran Hadratus Sheikh Hasyim Asy'ari, NU Garis Lurus kemudian malah memisahkan dirinya dari para warga NU.

Karena NU Garis Lurus mengabaikan tahapan Bahtsul Masail, mereka menyatakan diri mereka sebagai penjaga ajaran murni Hadratus Sheikh Hasyim Asy'ari. Namun pada kenyataannya, NUGL bahkan mengkhianati ajaran Hasyim Asy'ari itu sendiri. Yaitu, memecah belah orang-orang dan meninggalkan LBM dengan menciptakan kelompok kecil mereka sendiri. Tujuan mereka sudah jelas, secara tidak langsung, dengan cara radikalis dan non etis, mereka hanya bertujuan memecah belah NU, bukan meluruskan apa yang bengkok dalam tubuh NU itu sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun