Mohon tunggu...
Asep Bahtiar Pandeglang
Asep Bahtiar Pandeglang Mohon Tunggu... Wiraswasta - bahtiar.net

Baca buku

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Rahasia Uang (7/Beres): Zun Lao Ai You

12 Februari 2016   18:19 Diperbarui: 26 Juli 2017   21:27 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="bakti anak pada ibu"][/caption]Agar air turun, setidaknya Toren atau tandon penampung air harus penuh, suplai air dipompa dulu keatas, air baru bisa turun. Manusia tidak lepas dari kotor, lupa, lalai, faedah mandi membersihkan badan setiap hari agar badan, jiwa dan pikiran segar bugar.

Bakti pada orang tua juga menjadi prinsip dasar kehidupan, tidak akan berhasil suatu masalah bila tidak ada suport dukungan orangtua, doa mereka ibarat air dalam tandon tangki air, agar doa tercurah ke anak, beri sesuatu dahulu kepada mereka, naikan dulu air dari sungai ke atas, maka air turun akan jatuh ke bawah, bila bakti pada orangtua sudah tidak ada, dalam hidup tidak akan ada kesuksesan sempurna.

Zun lao ai you, atau hormati orang tua sayangi yang muda. Orang eropa tidak punya adat seperti ini, di Kanada banyak orang tua hidup sendirian lalu bunuh diri, di Amerika orang tua jompo terlantar jadi pengemis, saat ditanya apakah dia punya anak, ya, bahkan anaknya sudah jadi dokter, tidak ada sama sekali penghormatan pada orang tua.

Bill Gates tidak mungkin membuat MITS Altair 8800 berbasis CPU Intel 8080 jika tidak ada dukungan orangtuanya. Lo Kheng Hong atau ‘warren Buffett’ nya Indonesia, tidak mungkin memiliki saham perusahaan-perusahaan besar di pasar modal lebih dari 2,5 Triliun bila orangtuanya tidak pindah dari Pontianak ke Jakarta.

Jika orangtua kaya, maka anak jadi raja. Jika anak kaya orang tua bahagia. Mereka selalu memberi yang terbaik buat anaknya, tidak ada orang tua yang rela melihat anaknya menderita, orangtua rela payah mengorbankan nyawa demi anak-anaknya.

Robet dan Michael Budi Hartono tidak mungkin menjadi terkaya se Indonesia dengan kekayaan 380.927 juta dolar bila tidak mendapat warisan perusahaan rokok dari ayahnya. Eka Tjipta Widjaja, tidak mungkin mendapat kekayaan 8,7 Milyar Dolar Amerika bila tidak diajarkan oleh orangtuanya betapa perihnya hidup orang miskin. Si anak singkong Chairul Tanjung mengatakan “Doa ibu saya adalah kunci kesuksesan saya”.

Tetangga saya ketua PGRI kab, Pandeglang, menghajikan ibundanya, tahun depannya ia menjadi DPR, kawan saya setiap bulan setor uang ke ibunya, 200rb tiap bulan, usahanya makin maju dan memiliki tiga cabang Distro di Pandeglang. Doa ibu kepada anaknya seperti doa Nabi kepada umatnya. Keridloan Tuhan terletak dari keridloan orangtua, murka tuhan terselip di dalam murka orangtua.

Rahasia uang selalu bersinggungan dengan keajaiban doa orangtua, tidak ada yang kaya, semua hanya keberkahan, tidak ada sukses tanpa doa, orang tionghoa banyak yang kaya karna mereka bakti pada ornagtua. Tanpa mereka kita bukan apa-apa.

Mengutip lagu dangdut Rhoma Irama :

Hai manusia, hormati ibumu. Yang melahirkan dan membesarkanmu.

Darah dagingmu dari air susunya. Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya. Dialah manusia satu-satunya. Yang menyayangimu tanpa ada batasnya.

Doa ibumu dikabulkan Tuhan. Dan kutukannya jadi kenyataan. Ridla Ilahi karena ridlanya. Murka Ilahi karena murkanya.

Bila kau sayang pada kekasih. Lebih sayanglah pada ibumu. Bila kau patuh pada rajamu. Lebih patuhlah pada ibumu.

Bukannya gunung tempat kau meminta. Bukan lautan tempat kau memuja. Bukan pula dukun tempat kau menghiba. Bukan kuburan tempat memohon doa. Tiada keramat yang ampuh di dunia. Selain dari doa ibumu jua.. (*)

* Dalam Bab Rahasia Uang terdapat 10 Artikel, tiga artikel lainnya sengaja tidak saya publish di Kompasiana dengan alasan Privasi, selanjutnya menuju Bab ke dua mengenai Filsafat Bisnis.

www.asepbahtiar.com

Ilustrasi 

Jokowi dan Kasus LGBT, AA Gym; Saya Berhenti Menggunakan Line

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun