Mohon tunggu...
Asep Bahtiar Pandeglang
Asep Bahtiar Pandeglang Mohon Tunggu... Wiraswasta - bahtiar.net

Baca buku

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mencari Karyawan yang Bisa Dipercaya? Inilah Caranya

4 Februari 2016   05:49 Diperbarui: 4 Februari 2016   06:44 1937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perusahaan anda berkembang pesat? Tentu anda membutuhkan karyawan, tapi namanya juga manusia kadang ada bohongnya, tidak jujurnya, dan hianat terhadap bosnya. Tidak sedikit perusahaan dibilang berhasil dan bangkrut karna ulah karyawannya sendiri.

Lantas bagaimana caranya menemukan orang super jujur dan dapat dipercaya ?

Jawabannya tidak ada…!!

Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada di jaman hedonis pluralis konsumtif ini, manusia yang benar-benar bisa dipercaya apalagi untuk memegang uang perusahaan, jalan satu-satunya adalah menggunakan tehnologi, ya, anda harus mempunyai mesin.

Untuk memantau karyawan anda bekerja atau tidak cukuplah memasang CCTV.

Untuk memeriksa bocor tidaknya keuangan perusahaan anda cukuplah dengan mesin kasir.

Setidaknya hanya mesin yang benar-benar bisa dipercaya untuk mengelola perusahaan tersebut, hanya mesin yang membuat manusia bisa menjadi jujur dan dapat di percaya.

Hambatannya mungkin soal harga, terlalu mahal, lagipula sebuah perusahaan terkadang tidak melulu soal mesin tapi juga sumber daya manusianya. Jika tidak mempunyai dana lebih, beberapa cara untuk mencari karyawan atau pegawai yang bisa dipercaya sebenarnya sangat simpel, berikut salah satunya.

1 Tepat waktu

Cara mengetesnya cukup mudah, anda tinggal bilang “pak, Bu, tolong nanti jam 8 pagi datanglah kerumah saya, tepat waktu ya, jam 8 pagi”

Jika si karyawan datang tepat waktu, maka dia bisa dipercaya. Jika terlambat, jam 8 lebih 5 menit misalnya, maka berhati-hatilah, itu tanda karyawan tersebut mulai timbul gejala-gejala tidak bisa dipercaya. Walaupun alasannya bertele-tele seperti macet di jalan dan lain sebagainya.

2 Tidak berbohong

Cara mengetesnya cukup mudah, jika anda bertanya maka perhatikanlah matanya, gerakan tubuhnya, atau cara bicaranya, meyakinkan atau tidak. Dalam psikolog, jika nada bicaranya terlalu cepat dan banyak omong biasanya banyak bohongnya, meskipun tidak semua yang banyak omong banyak bohong. Ilmu Psikolog ini terlalu panjang bila saya menjelaskan di sini, silahkan googling referensi psikolog atau bertanya langsung kepada ahlinya.

3 Menepati janji

Cara mengetesnya juga sangat mudah, perhatikan bila dia berjanji, jika mengingkari janji pertemuan atau meeting dan lain sebagainya maka itu tanda-tanda karyawan tersebut sudah mulai tidak bisa dipercaya.

4 Taat menjalankan agamanya

Banyak cara untuk mengetahui karyawan anda bisa dipercaya atau tidak, tapi saya lebih memperhatikan kepada amaliah ubudiahnya dalam menjalankan agama. Jika orang tersebut rajin solat, rajin ke mesjid. Kalau dia agamanya kristen, dia rajin datang ke gereja dan lain sebagainya, itu menunjukan dia taat kepada agama, kalau taat kepada agama otomatis dia tidak main perempuan, tidak judi, tidak mabuk dan lain lain.

Bayangkan jika suatu perusahaan mempunyai karyawan yang pintar, mampu mengelola keuangan dengan baik, tapi suka main perempuan, mabuk-mabukan, maka tinggal tunggu kehancuran perusahaan tersebut disebabkan kebutuhan dan nafsu konsumtif dari karyawannya yang terlalu besar. Logikanya, bagaimana mungkin dia bisa menjalankan tugas dari Bos nya, untuk urusan agamanya saja berantakan. Walhasil, jika karyawan anda mulai tidak menepati janji, mulai suka berbohong, main perempuan, tidak hormat pada orangtua dan agamanya, suka selingkuh dari istrinya, suka mengingkari janji-janjinya, berhati-hatilah itu menunjukan karyawan tersebut mulai timbul bibit-bibit tidak bisa dipercaya.

Setidaknya itu Versi saya, sebab semua kategori ‘bisa dipercaya’ mengacu kepada sifat Nabi, tidak berbohong, tidak mengingkari janji. Berbeda bila suatu perusahaan ingin mencari seorang direktur, seorang pemimpin, seorang presiden umpamanya, maka sifat tersebut jelas tidak cukup, seorang pemimpin dalam organisasi harus ditambah dengan sifat Fathonah dan tabligh. Artinya, pemimpin perusahaan harus cerdas, pintar, sekaligus bisa berkomunikasi dengan baik, ramah, sopan, bisa menyemangati karyawannya, bisa berbicara didepan forum, dan turun ke lapangan memantau perkembangan perusahaan yang dikelolanya, mencari sumber masalahnya lalu mencari solusinya.

Jika suatu perusahaan bangkrut, hancur, tidak berkembang, maka ada dua kemungkinan, bisa karyawannya yang salah, bisa pemimpinnya yang tidak bener, tapi kesalahan tersebut lebih banyak kepada pemimpinnya, bisa karena lalay, bisa karena kurang dalam mengelola perusahaan, bisa karena si pemimpin kurang menyemangati karyawannya.

Ada yang mau menambahkan?? Silahkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun