Mohon tunggu...
Asep W
Asep W Mohon Tunggu... -

Lahir di kota Subang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Guru Seperti Bunglon

14 Juni 2015   23:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:03 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjadi Guru Yang Pandai Menyesuaikan Diri Dengan Kebutuhan Siswa

Dua puluh lima tahun yang lalu di era orde baru saya dididik oleh LPTK untuk menjadi guru yang pada saat itu berorientasi bahwa guru harus memiliki segala sesuatu yang diperlukan oleh siswa, karena saat itu guru dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi bagi siswa selain buku. Pada saat itu seorang calon guru dididik untuk mampu menjadi orang yang dapat menentukan materi yang tepat berdasarkan GBPP (garis-garis besar program pengajaran) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, guru harus mampu memberikan dan mengembangkan informasi tersebut kepada siswa, dan siswa tidak dapat berpaling dari guru karena memang pada saat itu sumber belajar masih terbatas. Oleh sebab itu keberhasilan atau kualitas pembelajaran akan sangat tergantung pada kemampuan guru dalam memberikan informasi atau materi, dan siswa sangat tergantung pada informasi yang diberikan oleh guru.

Sekarang setelah hampir dua puluh tahun mengajar, lambat laun saya merasakan perubahan, saat ini saya tidak dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan saat kuliah. Benturan antara era revolusi industri sewaktu saya belajar dengan revolusi informasi setelah saya mengajar sangat terasa, saat ini siswa yang saya didik tidak lagi tergantung pada guru untuk mendapat informasi, bahkan mereka terlalu berlebihan dalam mendapat informasi, dan informasinya pun sangat beragam dari informasi yang mendukung sampai informasi yang justru dapat menghambat.

Kenyataan itu saya sadari dan harus saya sikapi kalau saya tidak ingin menjadi guru yang tergerus jaman, saya sudah tidak bisa menerapkan ilmu yang saya dapatkan dulu, saya harus ikut dengan dunia mereka (siswa), saya harus berlapang dada bahkan harusnya gembira bahwa tugas sebagai sumber informasi sudah berkurang. Namun kondisi tersebut justru menuntut agar saya dapat mencari ilmu pedagogis yang sesuai dengan kondisi sekarang. Saya harus belajar.... belajar... dan terus belajar, belajar bukan untuk agar saya jadi pintar, tetapi belajar agar siswa kita mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Saya harus mampu.

Inspirasi dari DIO oleh P4TK Matematika 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun