Tetapi celakanya mereka pun tak hendak berubah jua
Dan kini ...
Di kala kuberbaring saat ajal menjelang datang
Tiba-tiba kusadari ...
Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku sendiri
Dengan menjadikan diriku sebagai teladan
Mungkinkuakan bisa mengubah keluargaku
Lalu berkat dorongan mereka
Aku mampu memperbaiki negeriku
Dan siapa tahu, aku bisa mengubah dunia
Anak-anakku, dari kata-kata penyesalan seseorang tersebut yang dia abadikan di batu nisannya, kita dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga:
- Pertama, dalam lingkup yang luas, untuk mengubah suatu bangsa menjadi bangsa yang maju dan sejajar dengan bangsa-bangsa yang telah maju lainnya, mustahil dilakukan jika para rakyatnya tidak memulai dengan merubah dan memperbaiki kualitas diri mereka sendiri masing-masing untuk lebih maju.Dalam hal ini sesuai dengan apa yang sering kita dengar dari para dai bahwa “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum/bangsa, jika kaum/bangsa tersebut tidak menginginkan adanya perubahan”
- Kedua, dalam lingkup yang lebih kecil, misalkan sekolah kita yang saat ini sedang berusaha untuk mensejajarkan diri dari sisi kualitas dengan sekolah-sekolah yang berprestasi secara internasional lainnya baik dengan sekolah-sekolah yang ada di negara kita maupun di seluruh belahan dunia, upaya sekolah ini akan sia-sia jika kita sebagai bagian dari sekolah ini tidak berusaha untuk meningkatkan kualitas diri kita masing-masing agar kemampuan kita dapat bersaing sacara global.
- Ketiga dalam lingkup yang khusus, kita tidak akan pernah mendapatkan apa pun yang kita inginkan jika kita tidak berusaha untuk memulainya. Misalkan kalian tidak akan pernah bisa menguasai suatu pelajaran dengan tanpa memulai untuk mempelajarinya,... kalian tidak akan bisa memperbaiki nilai tengah semester kalian jika kalian tidak memulai untuk memperbaikinya. Semakin awal kalian untuk memulai, maka semakin awal kalian mencapai hasil yang kalian inginkan.
- Dan pada akhirnya kita berharap agar kata-kata penyesalan di makam tersebut tidak akan pernah kita ucapkan karena kita belajar dari kata-kata penyesalan tersebut bahwa sesuatu keinginan yang besar harus kita mulai dengan mencapai/melakukan hal-hal yang kecil yang dapat kita lakukan semampu kita secara terus menerus, yang pada akhirnya secara tidak terasa akan mendekatkan kita pada pencapaian keinginan besar tersebut.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!