Setelah melewati Situ Wanayasa, sekitar 500 meter didepannya ada pertigaan jalan. Dari pertigaan itu, wisatawan jangan mengambil jalur yang belok ke kiri. Tapi, mengambil jalur lurus lalu belok ke kanan. Kemudian, ikuti terus jalan yang sudah beraspal itu.
Dari pertigaan Wanayasa tadi, kurang lebih sekitar lima kilometer perjalanan menuju Kecamatan Bojong. Nanti, wisatawan harus lebih memperhatikan sisi jalan sebelah kiri. Patokan ke desa wisata tersebut, yakni ada pangkalan ojeg. Disitu, kita bisa bertanya arah ke Desa Pasanggrahan. Jika malu bertanya, ada papan nama yang menunjukan kawasan tersebut.
Setelah melintasi pangkalan ojeg, kita akan bertemu dengan jalan kabupaten. Beruntung, saat ini kondisi jalan penghubung ke kampung wisata itu sudah bagus. Jadi, para wisatan tak perlu khawatir bergoyang-goyang saat di kendaraan. Meskipun jalannya mulus, tetap saja perlu hati-hati. Karena, jalannya cukup kecil dan berkelok. Jadi, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.
Untuk mencari kampung itu, patokannya hanya satu, yakni Kantor Desa Pasanggrahan. Jika sudah menemukan kantor ini, ada jalan desa di sebelah kiri jalan. Jalan tersebut, rupanya yang akan menuntun kita ke Kampung Tajur.
Akses jalan menuju kawasan tersebut sudah sangat bagus. Bahkan, pengunjung disuguhi oleh pemandangan yang sangat luar biasa. Hamparan hutan terlihat hijau di kiri kanan jalan. Burung-burung hutan beterbangan dengan liarnya. Pemandangan tersebut tidak akan dijumpai di perkotaan.
Salam dari saya, orang yang ga Kece tapi ngangenin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H