Ketiga, melatih daya kritis siswa untuk memahami nilai-nilai sejarah dengan cara memilah dan memilih nilai-nilai tersebut lalu membandingkan dengan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat sekarang, lalu mendorong siswa untuk bersikap dan memulai tindakan-tindakan sosial nyata sesuai dengan nilai-nilai hasil pertimbangan matang demi kemajuan yang akan datang.
Keberhasilan cara ini harus diimbangi dengan contoh serta teladan. Faktor yang lebih penting adalah faktor pembiasaan yang harus dilaksanakan secara konsisten dan kontinu. Tanpa keteladanan dan konsistensi tampaknya pembelajaran sejarah akan suli berhasil apalagi tantangan yang kita hadapi adalah pembelajaran dengan sistem daring
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H