Mohon tunggu...
Asep Totoh Widjaya
Asep Totoh Widjaya Mohon Tunggu... Dosen - Keep Smile and Change Your Life

Guru SMK Bakti Nusantara 666-Kepala HRD YPDM Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kab.Bandung, Wakil Ketua BMPS Kab. Bandung, Dosen di Universitas Ma'soem, Konsultan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyoal (Kembali) Kurikulum Merdeka

29 Maret 2023   10:29 Diperbarui: 29 Maret 2023   10:31 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perubahan

Alhasil maka kehadiran Kurikulum Merdeka selain harus berpengaruh pada perkembangan peserta didik, hal lainnya menjadi solusi yang dapat memudahkan para guru dalam menerapkan proses pembelajaran yang inovatif. Sehingga beban yang melekat pada guru selama ini dapat dipecahkan melalui kurikulum merdeka belajar.

Kurikulum merdeka diharuskan bisa menjadi solusi untuk menjawab tantangan pendidikan pada era digitalisasi seperti zaman sekarang ini. Hadirnya kurikulum merdeka belajar memiliki tujuan untuk menjawab tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0 dan era krisis pandemi, dimana dalam perwujudannya menjadi penunjang keterampilan dalam berpikir kritis dan memecahkan masalah, kreatif dan inovatif, serta terampil dalam berkomunikasi dan berkolaborasi bagi para peserta didik.

Kurikulum merdeka belajar memberikan kebebasan pada guru agar dapat menciptakan pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan. Tuntutannya guru saat ini harus memiliki kompetensi pedagogis untuk bisa memodelkan dan melaksanakan proses pembelajaran. Hal lainnya guru pun harus bisa menjadi penggerak dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menindaklanjuti evaluasi pembelajaran.

Mengutip Rosmana dkk (2022) yang menyatakan dengan Kurikulum Merdeka terdapat perubahan paradigma pada; Pertama, Visi dan Misi sekolah dapat memberikan stimulus untuk kegiatan dan program yang akan dilaksanakan di sekolah. Selanjutnya capaian pembelajaran, standar dan evaluasi pembelajaran menyesuaikan dengan profil pelajar Pancasila. Sehingga visi dan misi sekolah akan sinkron dengan capaian profil pelajar Pancasila.

Kedua, Acuan penilaian pembelajaran mengacu kepada model penilaian sebelumnya dengan capaian pembelajaran sebagai indikatornya. Dan Ketiga, Sekolah dapat berimprovisasi dalam mengembangkan model pembelajaran atau dengan kata lain mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang bisa berkolaborasi baik dalam hal kegiatan belajar mengajar atau metode dan hal lainnya.

Kemudian Kurikulum Merdeka akan mampu menjawab pertanyaan pelajar dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia, kompetensi pelajar Indonesia adalah pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.

Kurikulum Merdeka membentuk karakter dengan penguatan projek Profil Pelajar Pancasila sebagai core dari kurikulum ini. Penguatan profil pancasila menjadi bentuk upaya penguatan untuk keseimbangan kebutuhan inovasi terhadap teknologi yang berkembang serta menyeimbangkannya dengan krisis moral seiring dengan berkembanganya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Karakter utama dari siswa sebagai profil Pelajar Pancasila sendiri yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis dan juga kreatif. Dan Profil Pelajar Pancasila dengan serba indikatornya harus termuat dalam kegiatan pembelajaran.

Kurikulum Merdeka dalam implementasinya memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan, guru dan peserta didik untuk berinovasi dan mengembangkan karakter yang dimilikinya. Tuntutan nyata jika semua warga sekolah harus bersama-sama melakukan inovasi, kreasi, dan idenya.

Implementasi Kurikulum Merdeka telah memadukan permasalahan masyarakat dengan praktek Pendidikan pada satuan Pendidikan. Teknologi yang hadir saat ini menjadi ancaman dan peluang bagi manusia, maka pendidikan harus mampu menjadi solusinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun