Mohon tunggu...
Asep Totoh Widjaya
Asep Totoh Widjaya Mohon Tunggu... Dosen - Keep Smile and Change Your Life

Guru SMK Bakti Nusantara 666-Kepala HRD YPDM Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kab.Bandung, Wakil Ketua BMPS Kab. Bandung, Dosen di Universitas Ma'soem, Konsultan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keunggulan Bersaing Sekolah Swasta

2 September 2022   02:50 Diperbarui: 2 September 2022   02:50 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KONDISI penurunan perolehan siswa bagi sekolah swasta pun kembali terjadi di tiga tahun terakhir era pandemi Covid-19. Mulai dari PAUD, pendidikan dasar menengah dan tinggi pun jelas-jelas terdampak sekali, banyak sekolah swasta dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) saat ini benar-benar kekurangan peserta didik dan mahasiswa.

Untuk sekolah swasta di Indonesia sendiri memang memiliki jumlah yang lebih mendominasi ketimbang sekolah negeri. Mengutip Statistik Data Kemendikbud (2020), ada 131.879 atau 88,25 persen SD negeri dan 17.556 atau 11,75 persen sekolah SD di Indonesia. Kemudian 23.594 atau 58,17 persen SMP negeri dan 16.965 atau 41,83 persen SMP swasta. Serta 6.883 atau 49,36 persen SMA negeri dan 7.061 atau 50,64 persen SMA swasta.

Jumlah siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahun ajaran baru menjadi ukuran tingkat kepercayaan masyarakat pada sekolah swasta. Pilihan masyarakat untuk sekolah negeri (Negeri Minded) dan gratis menjadi keniscayaan, sekolah swasta dipaksa untuk berkompetisi dan membangun reputasinya dengan kualitas layanan pendidikannya.

Selanjutnya, situasi dan dampak pandemi yang memporak porandakan keadaan ekonomi masyarakat dan biaya belajar di sekolah swasta menjadi salah satu beban yang harus ditanggung oleh orang tua. Alhasil, selain kualitas layanan pendidikan maka biaya pendidkan menjadi faktor lainnya sekolah wasta masih bisa bertahan.

Pandemi Covid-19 telah menjadi tantangan terbesar bagi sekolah swasta agar tetap bisa bertahan sekaligus pada sisi lainnya, pandemi sebagai momentum yang tepat bagi sekolah swasta untuk merefleksi dan mengukur kontribusinya.

Menjadi tuntutan nyata jika sekolah swasta wajib mempunyai ide-ide inovasi yang kreatif yang harus terus dikembangkan agar sekolah swasta bisa bersaing dengan sekolah negeri. Sekolah swasta pun harus membranding sekolahnya supaya bisa menarik calon siswa baru ketika sekolah negeri memiliki sistem PPDB berbasis zonasi dan prestasi rapor.

Sekolah Unggul

Senyatanya tantangan dan ancaman pendidikan swasta jelas kontekstual dan strategik dengan perkembangan jaman dan era digitalisasi, terlebih di masa dan pasca pandemi atau krisis lainnya. Sekolah swasta harus memiliki daya tarik sehingga secara sehat mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya.

Sekolah swasta dengan keunggulan yang dicapai harus terus menerus dengan mengimplementasikan strategi pencapaian nilai-nilai unik yang tidak dimiliki sekolah lainnya.

Keputusan masyarakat atau orang tua siswa yang memilih sekolah swasta akan menjadi sebuah investasi yang dikeluarkan oleh orang tua yang akan dikalkulasikan dengan mutu dan keunggulan yang ditawarkan oleh sekolah swasta.

Bisakah sekolah mengklaim sebagai sekolah unggul? senyatanya predikat unggul bukanlah pengakuan sepihak dari pengelola hanya dengan parameter bangunan fisik yang bagus dan baik, fasilitas belajar seperti ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan, serta semua sarana penunjang yang baik dan bagus.

Menurut Ahmad Baedowi, dkk, (2015) unggul ialah sebuah label yang disematkan orang lain yang merasakan keunggulannya. Dalam konteks sekolah, label unggul hanya dapat diraih dengan proses interaksi yang cukup panjang antara guru dan siswa, sekolah dengan lingkungan sekitarnya, serta sinergi yang baik antara semua pemangku kepentingan pendidikan di lingkungan sekolah sebagai ciri sekolah dengan manajemen yang efektif.

Hasil penelitian menunjukkan jika sekolah unggul memiliki ciri sekolah yang memiliki katrakteristik-karakteristik seperti proses belajar mengajar yang efektivitasnya tinggi, kepemimpinan sekolah yang kuat, lingkungan sekolah yang aman dan tertib, pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif, sekolah memiliki "teamwork" yang kompak, cerdas dan dinamis, sekolah memiliki kewenangan (kemandirian), partisipasi yang tinggi dari warga sekolah dan masyarakat,

Sekolah memiliki keterbukaan (transparansi) manajemen, sekolah memiliki kemauan untuk berubah (psikologis dan fisik), sekolah responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan, komunikasi yang baik, sekolah memiliki akuntabilitas,sekolah berfokus pada pelanggan.

Sekolah memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sekolah memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik ditingkat pimpinan, tenaga akademik maupun tenaga administratif, sekolah mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang sesuai dengan tugas, dan sekolah mendorong orang yang dipandang memiliki kreativitas, menciptakan kualitas, dan merangsang yang lainnya agar dapat bekerja secara berkualitas.

Harus diakui bahwa masyarakat pengguna sekolah saat ini mulai kritis, banyak faktor yang dijadikan pertimbangan dalam memilih sekolah seperti pada; kualitas layanan guru/ karyawan yang bisa mereka berikan bagi anaknya, indikatornya sederhana misalnya mereka bertanya  pada tetangganya apakah orangtua atau siswa-siswa puas atau banyak keluhan, kenyamanan lingkungan belajarnya (learning environment), fasilitas sekolah (physical evidence) yang dimiliki, program-program sekolah (school programs) yang ditawarkan, tingkat keterjangkauan (accessible) baik dari segi demografi, transportasi, dan finansial,  loyalitas, kepercayaan dan branded sekolah, dan sebaran alumni setelah lulus.

Pandemi COVID-19 telah benar-benar menguji strategi dan mutu lembaga pendidikan, sekolah yang mampu bertahan adalah yang memiliki strategi keunggulan bersaing berkelanjutan (sustainable competitive adventage). Menjadi utama dan jawaban nyata jika hadirnya sekolah sebagai lembaga pendidikan di Indonesia harus bisa memberikan solusi terhadap perbaikan kondisi generasi emas bangsa dan negara ini, pun dalam menghadapi bonus demografi di era disrupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun