Mohon tunggu...
Asep Totoh Widjaya
Asep Totoh Widjaya Mohon Tunggu... Dosen - Keep Smile and Change Your Life

Guru SMK Bakti Nusantara 666-Kepala HRD YPDM Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kab.Bandung, Wakil Ketua BMPS Kab. Bandung, Dosen di Universitas Ma'soem, Konsultan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ikhtiar Proteksi Diri Memutus Pandemi

6 Juli 2021   05:45 Diperbarui: 6 Juli 2021   05:52 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

LEDAKAN virus Covid-19 di Indonesia sampai hari ini diprediksi sebagai gelombang kedua, up date data per 06/07/21  menunjukkan 2,313,829 positif, sembuh 1,942,690 dan meningggal 61,140 orang. 

Menyikapi pandemi yang belum mengalami penurunan, berdasarkan telaah masyarakat dalam menyikapi pandemi covid-19 ini maka ada tiga kelompok  yaitu: 

Pertama, kelompok yang menyikapi Covid-19 secara berlebihan dengan sikap paranoid, melahirkan ketakutan yang berlebihan, justru dapat menurunkan kekebalan. 

Kedua, Tidak Percaya. Kelompok ini mengatakan, Covid-19 itu tidak ada karena tidak kelihatan, lebih melahirkan sikap saling menyalahkan. Dan Ketiga, sikap pertengahan, kelompok ini menyikapi Covid-19 secara proporsional dan profesional.

Sampai hari ini, kita temukan berita tentang orang yang terpapar Covid-19 hampir di berbagai kota atau daerah bahkan di penjuru dunia karena ini pandemi global. Bagi yang tidak mengalami mengalami mungkin ini hanya cerita bohong, tetapi jika teman dekat, tetangga sendiri, juga keluarga sendiri sedang berjuang untuk kembali sehat. Maka akan percaya bagaimana orang  tersebut merasakan bagaiaman sakitnya terpapar virus corona, dan itu yang terjadi dialami oleh keluarga kami.

Kondisi saat ini, terlepas dari penggunaan istilah mulai dari PSBB, PSBB Ketat, PPKM, PPKM skala Mikro atau PPKM Darurat maka kunci utama atau hal yang harus dilakukan oleh setiap individu dan masyarakat adalah memproteksi diri dari wabah Covid-19 dan wabah-wabah penyakit lainnya yang berkarakteristik sama.

Secara logika, rantai penyebaran Covid-19 bisa segera berakhir jika masyarakat Indonesia punya kesadaran kolektif melakukan ikhtiar yang disertai doa dan tawakal serta berkomitmen disiplin untuk menegakkan protokol kesehatan (prokes).

Sebagai seorang muslim, maka seberapa besar usaha yang dilakukan sesuai prinsip agama untuk menjalankan perintah Allah swt dalam mencegah bahaya Covid 19. Karena itu, dalam kondisi apa pun, kita wajib berikhtiar sesuai kemampuan.

Ketika risiko tinggi terjadi penularan virus Corona ini, sejalan dengan T.Arifin (2020) proteksi diri menjadi bagian ikhtiar melindungi tertular dari virus Covid-19 antara lain adalah sebagai berikut:

Pertama, Istiqomah berdoa memohon pertolongan Allah. Sebagaimana hadits shahih diwajibakan untuk memohon perlindungan kepada Allah sebagai pencipta seluruh makhluk-Nya termasuk Virus Corona agar dilindungi atau diselamatkan dari suatu wabah penyakit.

Dalam Hadits yang diriwayakan oleh Imam Bukhari pada Hadits nomor 1756 diceritakan bahwa pada saat Rasulullah Saw tiba di Madinah, Abu Bakar dan Bilal tengah menderita sakit demam berat. Pada saat Nabi Saw berhijrah kemadinah, sebagaimana dideskripsikan oleh Aisyah r.a., Madinah merupakan bumi Allah yang paling banyak wabah bencananya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun