Mohon tunggu...
Asep Totoh Widjaya
Asep Totoh Widjaya Mohon Tunggu... Dosen - Keep Smile and Change Your Life

Guru SMK Bakti Nusantara 666-Kepala HRD YPDM Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kab.Bandung, Wakil Ketua BMPS Kab. Bandung, Dosen di Universitas Ma'soem, Konsultan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siswa Bosan Belajar dari Rumah?

18 November 2020   04:37 Diperbarui: 18 November 2020   04:51 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PANDEMI Covid19 yang memaksa belajar di rumah dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sejak bulan maret sampai dengan saat nanti berakhir entah kapan pendidikan online seperti ini masih berlangsung.

Banyak tantangan dalam proses adaptasi belajar dengan online, yang dirasakan semakin ke sini semakin terasa banyak siswa sekarang yang sudah mulai mengeluh dan malas dalam belajar online.

Hal tersebut dikarenakan mereka mulai jenuh melihat materi pembelajaran secara online, mereka mulai jenuh dengan mencari di berbagai sumber memgenai pembelajaraan. Terlebih, jenuh karena beban tugas yang harus diselesaikan setiap harinya tanpa kehadiran langsung sang guru sebagai fasilitator, mentor, dan pemberi solusi kesulitan belajar.

Harus diakui jika sebenarnya belajar online bukanlah hal yang buruk, akan tetapi untuk sebagian besar siswa merasa risih dan resah dalam belajar online mereka meresa tertekan dengan setiap kali mendengar tentang e-learning dengan tugas yang diberikan secara online. Tidak dinampikan jika ternyata kegiatan sekarang yang serba online mulai dari sekolah online atau bekerja secara online juga mulai memberikan dampak negatif.

Kebijakan pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan terutama untuk semua kegiatan dilakukan secara online tiada lain adalah untuk menanggulangi atau memutuskan rantai virus corona.

Ada pengecualian khususnya untuk pembelajaran praktikum atau laboratorium dengan memperhatikan dan memenuhi ketentuan protokol kesehatan, diperbolehkan untuk melakukan kegiatan didalam maupun diruangan namun dengan kegiatan yang terbatas atau sistem shift.

Dampak negatif Pandemi covid19 ini memang berpengaruh pada seluruh kegiataan masyarakat, khusus di bidang pendidikan seolah membongkar banyak potret pendidikan negeri ini dalam kondisi terpuruk dan banyak yang harus dibenahi.

Jika di awal mulai pembelajaran secara online memang banyak disukai siswa karena semua beranggapan bahwa itu adalah salah satu cara yang efektif untuk bisa tetap belajar meski tanpa harus keluar rumah.

Pun banyak juga yang beranggapan bahwa belajar online lebih menyenangkan daripada harus belajar didalam kelas, karena mereka menganggap jika belajar online bisa lebih leluasa dalam belajar tanpa dibebani waktu, tidak seperti di dalam kelas yang dengan waktu terbatas.

Berjalannya waktu sampai delapan bulan berlalu, saat ini faktanya semakin lama siswa semakin jenuh dan bosan dalam belajar online. Karena pada dasarnya belajar secara langsung didalam kelas secara tatap muka dan mendengarkan, memperhatikan dan menanya ketika guru menjelaskan secara langsung jauh lebih efektif dalam belajar.

Siswa dengan langsung, bisa terang-terangan dalam menyampaikan pendapat dan berdiskusi. Menurut beberapa siswa yang berpendapat, belajar online hanya berlaku mengubah siswa yang benar-benar belajar, dan bagi siswa yang kurang motivasi dalam belajar maka mereka akan lebih mudah dibentuk ketika belajar langsung dengan tatap muka karena mungkin mereka lebih bisa menerima penyampaian secara langsung.

Banyak hal yang terjadi selama belajar online berlangsung dan bahkan tidak sedikit dari siswa yang mendapatkan nilai buruk dan itu semua terjadi diduga karena efek malas atau bosan dalam belajar online sehingga mereka dengan mudah melakukan penyepelean terhadap pembelajaraan. Kondisi kejenuhan pun telah membawa mereka lebih tertarik pada hal-hal yang lain.

Saat ini pun, tidak sedikit juga dari siswa yang mengalami penurunan terhadap niat belajar banyak dari mereka yang melalaikan tugas sekolah, malas mengikuti kelas online, mereka hadir wajahnya saja sebagai bukti absensi kehadiran namun tidak sepenuh hati untuk belajar. Juga tidak sedikit siswa yang asal mengisi jawaban saat mengikuti ujian online.

Selebihnya ada banyak waktu mereka yang digunakan dan dipersepsikan sebagai libur, sehingga mereka lebih asyik dengan untuk bermain media sosial yang lain seperti bermain tik tok,games dan lain-lain.

Sebelum pandemi, dalam kegiatan proses belajar di kelas sedikit peluang dan sulit untuk dicarikan cara bagi siswa mau tidak mau dan harus tetap masuk kelas untuk belajar. 

Harus diakui jika di dalam kelas memiliki peraturan yang dibuat setiap guru dalam kelasnya masing-masing  Dan ketika belajar secara online, jika tanpa pengawasan dan evaluasi yang tepat maka siswa yang tadinya mau belajar online dengan e-learning maka jangan harap siswa benar-benar serius dan merasa tidak jenuh untuk mengalihkannya ke hal-hal sosial media yang lain.

Alhasil, menjadi tugas bersama bagi pemerintah, guru/para pendidik bersama-sama dengan orang tua untuk membuat anak-anak didik kita bahagia belajar di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun