Mohon tunggu...
asep ikhwan
asep ikhwan Mohon Tunggu... Wiraswasta - entrepreuneur

Praktisi Pendidikan Vokasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paperless School

14 Desember 2023   18:16 Diperbarui: 14 Desember 2023   19:48 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Istilah " Paperless  " merpakan upaya untuk mengurangi ketergantungan penggunaan kertas di suatu tempat, seperti di rumah, kantor, atau sekolah.Metode yang digunakan yaitu  m engubah kertas dan arsip lainnya ke bentuk digital alias arsip digital. Proses ini, disebut juga dengan digitisasi. 

Sebenarnya konsep paperless ini sudah muncul  sejak tahun 1975, ada sebuah  artikel di majalah Business Week yang mengatakan bahwa kertas tak akan dibutuhkan lagi di perkantoran masa depan alias paperless office. Utamanya, karena dirilisnya komputer personal yang sangat mengubah cara kerja pada saat itu. Sayangnya, prediksi tersebut tak langsung kejadian. Sebab, teknologi printer dan fotokopi semakin canggih, sehingga lebih memudahkan pekerja kantoran untuk memperbanyak kertas untuk berbagai kebutuhan. Efeknya, penggunaan kertas di dunia naik dua kali lipas pada tahun 1980 sampai 2000.Untungnya, di tahun 2000-an penggunaan kertas cenderung menurun di negara-negara maju. Hal ini dipercayai karena generasi baru yang lebih memilih melihat dokumen penuh warna melalui monitor, dibanding dari kertas hitam putih. Generasi milenial lebih cendrung tidak menggunakan media kertas tetapi lebih memilih format digital.

Di dunia pendidikan istilah "Paperless" menjadi trend dan menjadi kebutuhan sehari-hari sejak awal Pandemi covid 19.  Sekolah melaksanakan kegiatan BDR atau belajar dari rumah dengan menggunakan aplikasi Zoom atau Google Meet. Semua proses belajara mengajar berbasis paperless baik via email atau format berbasis web. Siswa beralih dari buku cetak/fisik ke E Book. Format tugas dan ujian berbasis online . - Pandemi telah menjajadikan pemanfaatan teknologi internet menjadi salah satu kebiasaan baru dalam pembelajaran. Sekarang kebutuhan internet sudah menjadi kebutuhan primer, bukan lagi kebutuhan sekunder atau tersier. Internet bukan hanya untuk pembelajaran daring, tetapi dimaksimalkan untuk melatih siswa memanfaatkan beragam sumber belajar. Sekolah juga bisa menggunakannya sebagai media paperless.

 Pasca pandemi membuat dunia pendidikan kembali melaksanakan kegiatan yang membutuhkan aktivitas cetak mencetak berbasis kertas meskipun secara umum sudah paperless. Kegiatan E Raport yang sedianya berbasis digital tetap membutuhkan bukti fisik  berupa cetak rapot dalam bentuk lembaran kertas meskipun lebih ringkas. Kegiatan belajar mengajar sudah berkurang menggunakan media Foto Kopi atau buku karena sudah tersedia format digital.

Ada banyak kelebihan apabila sebuah sekolah bertransformasi ke Paperless School atau sekolah digital diantaranya : 

1.   Menghemat Pengeluaran Operasional

Penghematan operasional pengeluaran sekolah  untuk membeli kertas, printer, mesin fotokopi, shredder, tinta, staples, pulpen, dan keperluan sejenis lainnya. Itu belum termasuk listrik setiap kali Anda menggunakan alat-alat tersebut. Nah, dengan paperless, Anda bisa menghemat pengeluaran  karena menurunnya penggunaan hal-hal yang disebutkan tadi.

2.    Tidak Makan Tempat

Printer, mesin fotokopi, shredder, dan alat-alat pendukung lmemakan space atau tempat di meja kerja,  Belum lagi ruangan khusus untuk menyimpan ratusan bahkan ribuan dokumen. Dengan paperless office, ruangan di kantor Anda akan lebih luas karena berkurangnya penggunaan alat-alat tersebut. Semua dokumen disimpan secara digital alias dokumen digital.

3.    Hemat Waktu

Pernahkah Anda hampir terlelap karena menunggu mencetak atau memfotokopi dokumen yang jumlahnya banyak? Atau saat Anda harus menunggu berhari-hari agar dokumen yang dikirim sampai ke penerima? Nah, dengan paperless office, hal-hal tersebut tak akan terjadi karena semuanya bisa selesai dalam hitungan menit.

4.    Pekerjaan yang Lebih Efisien dan Produktif

Menghemat waktu berarti pekerjaan juga lebih efisien. Sebab, Anda tak menghabiskan banyak waktu untuk sekedar menunggu mencetak atau memfotokopi dokumen. Alhasil, Anda akan lebih produktif karena pekerjaan lebih cepat selesai dengan paperless.

5.    Lebih Aman

Dokumen kertas mempunyai banyak sekali risiko. Seperti rusak karena dimakan usia, terkena air, digigit hewan, bencana alam, dan masih banyak lainnya. Hal tersebut tak berlaku pada paperless karena dokumen Anda berbentuk digital yang disimpan dengan aman di server atau cloud.

6.    Pencarian yang Lebih Mudah

Apakah Anda pernah muak karena mencari satu lembar dokumen di antara tumpukan ratusan dokumen lain? karena paperless bersifat digital, biasanya Anda hanya cukup memasukkan kata kunci tertentu dan dokumen yang Anda cari akan langsung muncul. Praktis, bukan?

7.    Ramah Lingkungan

Manfaat paperless yang terakhir adalah ramah lingkungan karena berkurangnya penggunaan kertas. Seperti yang Anda tahu, kertas dibuat dari pohon yang mempunyai fungsi penting di bumi. Jika pohon banyak ditebang untuk pembuatan kertas, maka akan terjadi dampak negatif pada lingkungan kita, seperti longsor, banjir, pemanasan global, dan semacamnya. Bahkan, diprediksi semua hutan hujan di dunia akan hilang dalam 100 tahun. 

Paperless School adalah keniscayaan , disaat kita memasuki era Chat GPT atau Artificial Inteligent maka kita dihadapkan kepada pilihan digitalisasi agar pelayanan pendidikan semakin mudah,murah 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun