Tahap CHECK adalah tahap pemeriksaan dan peninjauan ulang serta mempelajari hasil-hasil dari penerapan di tahap DO yaitu membuka Toko Yasti Computer dan D'Yasti Laundry. Melakukan perbandingan antara hasil aktual yang telah dicapai dengan Target yang ditetapkan dan juga ketepatan jadwal yang telah ditentukan. DIsini kita mengecek hasil layanan baik kepuasan pelanggan terhadap hasil kerja teknisi, ketepatan waktu layanan dan harga layanan yang diberikan .
ACT (MENINDAK)
Tahap ACT adalah tahap untuk mengambil tindakan yang seperlunya terhadap hasil-hasil dari tahap CHECK. Terdapat 2 jenis Tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil yang dicapainya, antara lain :
- Tindakan Perbaikan (Corrective Action) yang berupa solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam pencapaian Target, Tindakan Perbaikan ini perlu diambil jika hasilnya tidak mencapai apa yang telah ditargetkan. Tindakan ini diambil apabila Teknisi tidak dapat memperbaiki barang karena tidak adanya sparepart (Yasti Computer) atau harga jasa yang tinggi tidak sesuai dengan kemampuan masyarakat sekitar .
- Tindakan Standarisasi (Standardization Action) yaitu tindakan untuk men-standarisasi-kan cara ataupun praktek terbaik yang telah dilakukan , Tindakan Standarisasi ini dilakukan jika hasilnya mencapai Target yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting dikarenakan dengan adanya standarisasi  Teaching Factory akan bertahan cukup lama dan melakukan inovasi secara terus menerus.
Siklus tersebut akan kembali lagi ke tahap PLAN untuk melakukan peningkatan proses selanjutnya sehingga terjadi siklus peningkatan proses yang terus menerus (Continuous Process Improvement).
Versi-versi lain yang merupakan pengembangan dari PDCA untuk melakukan peningkatan dan perbaikan proses maupun memiliki fungsi yang hampir sama antara lain :
PDCA = Plan Do Check Adjust
PDSA = Plan Do Study Act
OPDCA = Observe Plan Do Check Act (dalam Lean Manufacturing System)
DMAIC = Define, Measure, Analysis, Improve Control (dalam Six Sigma)
Pengalaman penulis sebagai praktisi pendidikan vokasi di SMK dalam membuka banyak Usaha atau bisnis berbasis siswa dan guru di SMK sangat dipengaruhi oleh berbagai metode seperti PDCA ini atau juga BMC (business model canvas) dan Balanced scorecard. Harapan penulis semoga dengan pendekatan ilmiah dan metode yang tepat dapat menginsipirasi banyak SMK membuka Teaching Factory dengan modal sendiri atau bermitra dengan pihak ketiga yang menguntungkan bagi pihak sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H