SMK, bagaimana membangun Teaching Factory di SMk serta bagaimana membangun brand SMK sebagai Sekolah Pencetak Wirausaha latar belakang masalah yang muncul adalah Fakta bahwa lulusan SMK menyumbang jumlah  Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari total TPT Februari 2023 sebesar 5,45 persen, turun sebesar 0,38 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022. kemudian jumlah entreupreuner di Indonesia yang masih rendah yaitu 3 % dari total penduduk indonesia yang berjumlah 200 juta an dimana seharusnya adalah 14% dari jumlah penduduk suatu negara adalah entreupreuner.Â
Pada beberapa artikel yang sudah penulis buat di kompasiana tentang membangun mindset entrepreuneurship siswa     teaching factory baru sebagai Learning Center bagi siswa dan guru dalam mengembangkan kewirausahaan di SMK. Teaching Factory pertama adalah Toko Komputer yang menyediakan layanan jasa servis perbaikan PC komputer, laptop, monitor LCD dan menjual PC rakitan sparepart dan berbagai peripheral lainnya.Â
Berdasar latar belakang di atas SMK YASTI membuka duaTeFa Toko komputer ini sebagai wahana berwirausaha siswa program keahlian Teknik Komputer dan jaringan serta Guru produktif TKJ untuk memanfaatkan keahliannya dalam bidang Troubleshooting atau maintenance repair. Saat ini TeFa Yasti Computer sudah melakukan mou dengan 6 lab komputer dari 6 sekolah dalam bidan Maintenance and repair dan pengadaan komputer. Membangun usaha baru di pusat kota cisaat atau berjarak 1 km dari pusat sekolah adalah tantangan tersendiri karena bersaing dengan banyak Toko komputer lainnya sehingga pengelolaan yang profesional dan ketekunan dalam mengelola bisnis menjadi prasyarat yang utama.
Teaching Factory kedua adalah Toko Jasa Laundry atau cuci setrika pakaian , bed cover dan karpet sebagai TeFa program keahlian Tata busana dan BDP. Ahamdulillah sejak hari pertama buka sudah sukses meraih omzet 60 kg pakaian perhari dengan jumlah karyawan dari alumni program keahlian BDP 2 orang dan tata busana smk yasti 1 Â orang.
Pembukaan usaha Teaching factory Yasti Computer dan D'Yasti Laundry pada tahap awal pembukaan mencetak omset yang cukup signifikan bagi usaha yang dibuka ditengah kota cisaat. Membuka usaha bukan hal yang mudah karena membutuhkan Modal baik modal pendanaan, tempat yang strategis, peralatan yang memenuhi standar serta keahlian yang khusus.Â
Penulis sebagai penggagas sekaligus inovator pembukaan kedua Toko Teaching Factory SMK YASTI memiliki beberapa pengalaman yang bisa dibagikan dari proses awal ide gagasan, perencaan bisnis, uji coba model bisnis dan pembukaan bisnis serta mengawasi jalannya bisnis .
"Success breeds success" Kesuksesan akan melahirkan kesuksesan lainnya. Kami meyakini kesuksesan dalam membuka dua toko Teaching Factory sekaligus dengan omzet yang terus meningkat akan memicu berbagai kesuksesan lainnya bagi SMK YASTI sebagai Sekolah Pencetak Wirausaha di Kabupaten Sukabumi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H