Mohon tunggu...
asep ikhwan
asep ikhwan Mohon Tunggu... Wiraswasta - entrepreuneur

Praktisi Pendidikan Vokasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Mindset Entrepreuneur di SMK

15 Juni 2023   14:37 Diperbarui: 15 Juni 2023   14:40 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

              Apakah Negara indonesia masuk kepada kategori negara maju atau negara berkembang? ternyata salah satu syarat dari negara maju adalah jumlah pelaku entrepreneur harus lebih dari 14% dari rasio penduduknya.Pertanyaannya berapa jumlah entrepreuneur di negara kita saat ini?  jawabannya adalah jumlah pengusaha di Indonesia sekarang baru 3,4 persen masih kurang untuk menjadi suatu negara maju yang butuh 12 hingga 14 persen. Menjadi PR besar bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan menengah atas baik SMA atau SMK serta perguruan tinggi baik politeknik,sekolah tinggi atau universitas untuk melahirkan banyak entrepreuneur sehingga tercapai angka 12 hingga 14 persen jumlah enterpreuner dari total jumlah penduduk indonesia yang 200 juta an, hari ini pipilasi enterpreuneur adalah sekitar 600.000 an dari 200 juta penduduk .

           SMK sebagai sekolah vokasi menengah atas  memiliki mata pelajaran Kewirausahaan dan PKK, namun porsinya belum besar karena arah SMK adalah menyiapkan tenaga kerja tingkat madya untuk memenuhi berbagai  peluang lapangan kerja sesuai kompetensi yang dimiliki oleh masing - masing lulusan.  Kembali ke pertanyaan diatas, bagaimana mengubah mindset lulusan smk dari mencari kerja menjadi membuka wirausaha baru? tentu saja ini bukan pekerjaan yang mudah , mengingat kultur atau budaya kewirausahaan dikalangan pelajar belum menjadi budaya sehari-hari. 

          Sistem pendidikan kita memang mendidik kita untuk menjadi pegawai dan bukan entrepreneur; mengarahkan kita untuk menjadi pekerja, bukan pencipta. Sepanjang kita sekolah selama puluhan tahun, kita nyaris tidak pernah mendapatkan pelajaran mengenai entrepreneurship. Juga nyaris tak pernah mendapatkan pelajaran tentang keberanian mengambil resiko, tentang ketajaman mencium peluang bisnis, ataupun pelajaran tentang life skills -- sebuah pelajaran penting yang akan menjadikan kita menjadi manusia-manusia unggul yang mandiri secara ekonomi dan dapat membuka lapangan kerja.

         Fenomena maraknya Job Fair bagi lulusan SLTA baik sma maupun SMK seyogianya diimbangi dengan Young Entrepreuneurship Fair, dimana berkumpul wirausaha baru lulusan SMK yang bisa bertemu dengan mitra bisnis yang sudah lebih besar ataupun investor bisnis, inilah jawaban bagi tumbuh kembangnya jumlah entrepreuneur dinegara kita. Ada banyak program pemerintah seperti yang dicanangkan Gubernur jabar, ada program One Product One Pesantren, program wirausaha muda dan sebagainya. Program yang baik dan bagus tersebut harus diimbangi dengan pengembangan kurikulum di sekolah misalnya pelajaran entrepreuneur diberikan sejak bangku SMP/MTs.  Istilah Studentpreuneur atau Teacherpreuneur seyogiyanya kembali digaungkan karena akan menjawab permasalahan kurangnya jumlah entrepreuneur di Indonesia.

         Membangun Mindset entrepreunership di SMK bisa menghadirkan para pengusaha berhasil baik start up atau scale up sebagai Guru tamu di kelas. Guru magang di pengusaha-pengusaha yang sudah berhasil dan menjadi mitra bisnis untuk membangun role model Teacherpreuneur baik dirumahnya maupun disekolah.  Maraknya penggunaan berbagai tools AI maupun penggunaan sosial media untuk media bisnis online adalah peluang untuk membangun jiwa Technopreuneurship dikalangan siswa atau pelajar SMK. 

       Mindset alumni SMK menjadi pengusaha atau wirausahawan baru harus terus digaungkan dan dikampanyekan, sehingga lahir calon juragan-juragan Toko kelontong, Juragan Laundry, Juragan bengkel motor, juragan servis komputer dan sebagainya. Inilah tantangan kita di masa depan , menumbuhkembangkan semangat entrepreuneurship dikalangan pelajar SMK .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun