1. Heuristik
Kata heuristik berasal dari bahasa Yunani yakni "heuriskein" yang artinya menemukan atau memperoleh. Nina Herlina dalam bukunya Metode Penelitian Sejarah, mendefinisikan bahwa heuristik adalah tahapan/kegiatan menemukan dan menghimpun sumber, informasi, jejak masa lampau. Jadi, dapat dikatakan bahwa tahap heuristik adalah tahap untuk mencari, memperoleh, dan menghimpun sumber-sumber sejarah.
Dalam heuristik terdapat klasifikasi sumber yakni sumber primer dan sekunder. Sumber primer merupakan sumber yang di dapat langsung dari tangan pertama atau memiliki waktu yang sama dengan peristiwa itu terjadi. Adapun sumber primer biasanya berupa arsip, catatan perjalanan, buku, dan lain sebagainya. Sedangkan, sumber sekunder merupakan sumber sejarah yang tidak langsung ditulis pada saat peristiwa terjadi atau pada zaman yang berbeda.
2. Kritik (ekstern dan intern)
Setelah kita mendapatkan sumber-sumber sejarah, tahap selanjutnya adalah kritik sumber yakni memverifikasi atau menguji sumber yang didapat secara menyeluruh, baik yang bersifat ekstern maupun intern.
Adapun kritik ekstern dilakukan untuk menguji otensitas sumber-sumber yang telah didapatkan, dengan cara melakukan pengujian dan verifikasi terhadap aspek-aspek luar dari sumber yang telah didapatkan. Sedangkan, kritik intern dilakukan untuk mengetahui kredibilitas sumber-sumber yang telah didapatkan, pada aspek dalam yaitu isi dari sumber kesaksian.
3. Interpretasi
Setelah sumber di kritisi, tahap selanjutnya adalah interpretasi yakni menguraikan fakta-fakta yang telah diperoleh dari sumber dan informasi tadi, lalu menghubungkan fakta-fakta tersebut menjadi satu kesatuan. Dalam tahap interpretasi terdapat dua macam interpretasi yakni analisis (menguraikan) dan sintesis (menyatukan).
Pada tahap ini sejarawan dituntun untuk dapat berimajinasi membayangkan bagaimana peristiwa di masa lalu terjadi. Namun, imajinasi sejarawan berbeda dengan imajinasi sastrawan, sebab imajinasi sejarawan dibatas oleh fakta-fakta sejarah yang didapat atau dalam kata lain bahwa sejarawan harus mampu bercerita mengenai peristiwa yang terjadi di masa lalu berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh.
4. Historiografi
Historiografi merupakan tahap akhir dari penelitian sejarah, setelah melalui fase heuristik, kritik sumber dan interpretasi. Tahap historiografi adalah tahap penulisan sejarah dengan cara merekontruksi hasil fakta-fakta yang telah diuraikan, lalu disusun menjadi sebuah kisah sejarah dalam bentuk tulisan.