(3/12/2022). Gempa bumi menimpa Cianjur pada Senin, 21 November 2022, gempa bumi yang berkekuatan 5,6 magnitudo ini meluluh lantakan beberapa titik di Kabupaten Cianjur, setidaknya ada 12 kecamatan yang terdampak gempa bumi di kabupaten cianjur ini sebagaimana di kutip dari detikjabar.com, 12 kecamatan tersebut diantaranya yaitu Kecamatan Cugenang, Pacet, Sukaresmi, Sukaluyu, Karangtengah, Cianjur, Cilaku, Warungkondang, Gekbrong, Cibeber, Bojongpicung, dan Cikalongkulon. Serta Kecamatan yang paling parah terkena dampaknya yaitu kecamatan Cugenang yang merupakan titik pusat dari gempa bumi ini.
Dampak dari gempa bumi ini setidaknya membuat 114.683 orang mengungsi dengan tersebar di 325 titik pengungsian dan membuat 62.628 rumah mengalami kerusakan, 593 jiwa mengalami luka berat, serta sebanyak 331 orang meninggal dunia sampai saat ini dan 11 orang masih belum ditemukan, sebagaimana di kutip dari laman BNPB.
Gempa yang menimpa Cianjur ini diduga disebabkan oleh sesar Cimandiri yang aktif, sesar ini memanjang diantara kabupaten Sukabumi, kabupaten Cianjur, kabupaten Bandung Barat, dan kabupaten Subang.
Selain sesar Cimandiri, masih banyak juga sesar-sesar lainnya yang masih aktif di Indonesia, oleh karena itu kita harus tetap waspada terhadap kemungkinan gempa yang terjadi yang disebabkan oleh sesar-sesar yang aktif, dimana pun kita berada.
Gempa bumi susulun masih terus terjadi di cianjur, setidaknya sudah 373 kali terjadi gempa susulan hingga, jumat (2/12/2022) sore. Sebagaimana di sampaikan oleh Bupati Cianjur "Update data dari BMKG, gempa susulan hingga tanggal 2 Desember 2022 sampai dengan pukul 15.00 WIB, sudah terjadi 373 kali," kata Herman dalam konferensi pers di YouTube BNPB Indonesia, Jumat. Di kutip dari Kompas.Com.
Gempa Cianjur merupakan rangkaian musibah yang terjadi di Indonesia, kepedulian akan musibah ini sangat terlihat dari berbagai pihak yang  memberikan bantuan dalam berbagai hal mulai dari bantuan logistik, makanan, layanan kesehatan, sampai pada layanan trauma healing bagi anak-anak yang terdampak.
Dari banyaknya kepedulian dan simpati dari banyak kalangan yang didasari oleh dasar kemanusiaan dan persaudaraan, kita bisa melihat bagaimana indahnya kepedulian tersebut, dimana satu sama lain saling bahu membahu untuk saling membantu, namun keindahan tersebut harus terkotori oleh keburukan beberapa oknum, mulai dari isu pencopotan label gereja di tenda bantuan yang dilakukan oleh oknum ormas tertentu, dan isu tersebut dianggap sebagai bentuk intoleran dalam beragama, hal tersebut sangat disayangkan karena dalam keadaan musibah yang terjadi saat ini, bantuan yang diberikan bukan lagi atas dasar agama, akan tetapi didasari atas dasar kemanusiaan, yang mana dalam keadaan seperti ini isu agama seharusnya dikesampingkan terlebih dahulu.
Bukan hanya itu, isu lainnya yaitu penolakan bantuan yang dilakukan oknum tertentu, yang viral dijagat sosial media ini sangat disayangkan karena dari isu tersebut banyak orang yang tadinya simpati menjadi antipati, dimana yang sebenarnya warga Cianjur sangatlah butuh banyak bantuan karena dampak gempa bumi tersebut sangat menghancurkan bukan hanya harta benda, namun juga mental mereka, jadi apapun bantuan yang diberikan sangat berguna dan bermanfaat bagi segenap warga Cianjur.Â
Selain itu juga terdapat isu  penghadangan terhadap para relawan yang sedang membawa bantuan terhadap korban yang terdampak bencana yang viral juga di sosial media, namun oknum tersebut sudah diamankan oleh pihak kepolisian dan mereka pun sudah meminta maaf atas aksi tak terpuji yang dilakukannya, semoga dari deretan aksi-aksi tersebut, tidak membuat kita antipati terhadap korban gempa di Cianjur, yang disebabkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab tadi.
Untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti penghadangan kendaraan pembawa bantuan, maka pemerintahan daerah yang disampaikan oleh gubernur jawa barat yaitu Ridwan Kamil pada Jumat (25/11/2022) di pendopo pemerintahan kabupaten Cianjur, beliau menyarankan kepada para pemberi bantuan dan relawan agar mendaftar layanan pengawalan terlebih dahulu agar mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian dalam pendistribusian bantuan, namun apabila ingin langsung pun silakan, namun dengan resiko-resiko di lapangan tadi, jadi menurutnya alangkah baiknya untuk mendaftar layanan pengawalan terlebih dahulu agar aman dan bantuan dapat sampai pada tujuan yang dituju.
Adapun saran bantuan yang diberikan yang penulis dapatkan dari keluarga, dan rekan-rekan yang terdampak gempa di Cianjur yaitu kurangnya bantuan pakaian untuk laki-laki mau itu anak-anak ataupun dewasa.
Kita harap gempa di Cianjur ini segera berakhir dan semoga warga Cianjur diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini. Kita doakan juga semoga Cianjur cepat pulih kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H