Menurut orami.co.id, fanatisme dapat dikategorikan sebagai gangguan psikologi, dimana fanatisme bisa dikategorikan sebagai salah satu bentuk gangguan jiwa yaitu mengalami gangguan disosiatif Gangguan disosiatif ini terjadi saat seseorang mengalami gangguan parah pada identitas, ingatan, serta kesadaran diri sendiri dan lingkungannya. Kondisi seperti ini dikenal juga sebagai kepribadian ganda. Selain itu, kondisi fanatisme juga bisa dikategorikan sebagai celebrity worship syndrome yaitu kondisi dimana seseorang sangat mengidolakan atau cinta berlebihan terhadap sesuatu sehingga seseorang sangat terobesesi terhadap sesuatu tersebut.Â
Adapun penyebab dari seseorang  menjadi fanatik mengutip dari kapanlagi.com terdapat tiga penyebab diantaranya:
1. Adanya antusiasme yang berlebihan terhadap suatu objek.
Antusiasme berlebihan terhadap sesuatu dapat mempengaruhi secara emosional, sehingga akan mempengaruhi seseorangan terhadap sesuatu yang ia sukai secara berlebihan sehingga timbullah rasa fanatik.Â
2. Kurangnya pengetahuan, wawasan, dan pergaulan.
Kurangnya pengetahuan, wawasan dan pergaulan sangat berpengaruh terhadap seseorang menjadi fanatik atau tidak, sebab kekurangan hal tersebut, akan berpengaruh terhadap pola pikir dan sikap seseorang terhadap menanggapi sesuatu dalam hal ini fanatisme, dimana orang yang kurang pengetahuan, wawasan dan pergaulan akan cenderung tertutup sehingga hanya menerima sesuatu dari hanya kelompoknya sendiri yang hal ini akan menimbulkan sikap fanatik terhadap kelompoknya.Â
3. Keterikatan kolektif.
Keterikatan kolektif menghasilkan solidaritas, sebab keterikatan kolektif yang memiliki solidaritas yang kuat akan menimbulkan kecintaan berlebihan terhadap kelompoknya, sehingga satu kelompok akan saling membela satu sama lainnya.
Dampak negatif dari penyebab fanatisme ini dapat kita lihat dari kasus-kasus yang sering terjadi di Indonesia seperti kasus-kasus intoleransi dalam beragama, sampai pada kasus fanatik terhadap club sepak bola, yang baru-baru ini menghasilkan sebuah tragedi yang menelan korban jiwa, lebih dari 130 orang tewas dalam tragedi tersebut, selain dari pastinya kesalahan penyelenggara, polisi, dan PSSI. Tragedi tersebut juga disebabkan dari fanatik terhadap tim favoritnya karena pada laga tersebut tim favorit dari supporter atau pendukung tim tersebut mengalami kekalahan, merasa kecewa dan tidak dapat menerima kekalahan tersebut supporter pun meluapkan kekecewaannya dengan turun kelapangan yang menimbulkan kekacawaan sehingga menghasilkan tragedi yang tidak diinginkan tersebut, semoga tragedi-tragedi yang dihasilkan dari fanatisme tidak lagi terjadi di tanah Indonesia tercinta ini. Turut berduka cita atas tragedi yang terjadi di Kanjuruhan Malang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H