Mohon tunggu...
Asep Ilham
Asep Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis adalah cara untuk menuangkan berbagai pertanyaan dalam pikiran, lalu dijawab dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Seseorang Dapat Fanatik Terhadap Sesuatu?

6 Oktober 2022   06:35 Diperbarui: 14 Oktober 2022   15:34 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Kericuhan yang terjadi di Kanjuruhan, Malang/Detik Sport.com

Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman dalam berbagai hal. Keberagaman adalah anugerah yang diberikan tuhan kepada kita, dengan keberagaman yang berbeda-beda, kita bisa saling mengenal satu sama lain dan saling menghargai satu sama lain pula, namun anugerah tersebut, kadang menjadi petaka ketika kita terlalu fanatik terhadap sesuatu yang kita sukai atau yakini sehingga kita tidak menghargai diluar apa yang kita sukai dan yakini itu, atau kita mengabaikan perbedaan tadi yang harusnya saling kenal dan saling menghargai. Hal tersebut disebabkan karena satu kata yakni fanatik atau fanatisme. Oleh karena itu mari kita bahas mengenai penyebab seseorang fanatik terhadap sesuatu.

Sebelum membahas penyebab seseorang menjadi fanatik, kita bahas terlebih dahulu pengertian dari fanatik. Fanatik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah kepercayaan atau keyakinan yang terlalu kuat terhadap suatu ajaran seperti politik dan agama. Jadi dapat kita katakan bahwa fanatik merupakan suatu perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. 

Fanatik atau kesukaan berlebih terhadap sesuatu biasanya memiliki dampak diantaranya dampak positif dan negatif mengutip dari Nabilatul Qomariyah dalam artikel di jurnal NIHAIYYAT: Journal of Islamic Interdisciplinary Studies yang terbit pada april 2022 yang berjudul "Fanatisme dan Implikasinya Dalam Kegiatan Sosial". Fanatisme memiliki dampak positif dan negatif. Nabilatul menuliskan dampak postif dari fanatik yaitu bertambahnya solidaritas dalam kelompok atau kelas sendiri (in group solidarity), artinya semakin besar permusuhan atau konflik terhadap kelompok atau kelas lain, maka akan makin besar pula integrasi atau solidaritas intern kelompok atau kelas, Munculnya pribadi-pribadi yang kuat atau tahan uji menghadapi berbagai situasi konflik, Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan seimbang. Adapun dampak negatif dari fanatik biasa menghasilkan sesuatu yang kurang baik seperti kekerasan, penghinaan, intoleransi dan hilangnya sikap konfersi yaitu salah satu pihak saling mengalah. 

Bentuk-bentuk fanatisme ini sering kita lihat dalam bentuk fanatik terhadap agama, ras, sampai pada tim favorit seperti tim sepak bola atau tim favorit lainnya atau juga terhadap sesuatu apapun itu. Seorang fanatik memiliki ciri-ciri yang dapat terlihat, mengutip dari liputan6.com seorang fanatik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 

1. Kurang Rasional

Kurang rasional merupakan salah satu ciri dari orang fanatik, dimana orang fanatik ini akan cenderung mengambil tindakan tanpa perlu berpikir secara matang dan cenderung bertindak dengan mengedapankan emosi. 

2. Pandangan yang sempit.

Ciri selanjutnya yaitu berpandangan sempit, orang yang fanatik adalah orang yang memiliki pandangan yang sempit karena orang fanatik akan mementingkan dan menganggap kelompoknya paling benar dan selalu menganggap apapun yang berada diluar kelompoknya adalah sesuatu yang salah. 

3. Bersemangat mengejar sesuatu karena tujuan tersebut.

Ciri terkahir adalah selalu bersemnagat mengejar sesuatu karena tujuan tersebut. Sikap fanatik lebih cenderung terhadap hal-hal negatif sebab seseorang sudah menjadi fanatik mereka akan mudah menyalahkan orang yang diluar kelompoknya, dan mereka akan tertutup terhadap pendapat orang diluar kelompoknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun