Pada matematika sekolah, sifat abstrak terhadap objek matematika masih tetap ada. Oleh karena itu, menurut Freudenthal (1991), 'mathematics as an activity and mathematics must be connected to reality'.Â
Matematika seharusnya dekat terhadap siswa dan harus relevan dengan situasi kehidupan sehari-hari. Selain itu, ia juga menekankan bahwa matematika sebagai aktivitas manusia, sehingga siswa harus diberi kesempatan untuk belajar melakukan aktivitas semua topik dalam matematika. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa menangkap pelajaran matematika di sekolah.Â
Sebagian siswa menganggap bahwa matematika itu sulit. Mereka mengganggap demikian karena mereka belum mengetahui bagaimana cara belajar matematika yang menyenangkan.Â
Untuk membuat siswa itu senang belajar matematika seorang guru juga harus mampu membuat metode pembelajaran yang menyenangkan dan membuat seorang siswa itu paham. Itu menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru matematika. Terlebih sekarang masa pandemi yang pembelajarannya melalui daring.Â
Seorang guru harus kreatif serta inovatif untuk memilih metode pembelajaran yang cocok untuk digunakan secara daring ini. Supaya siswa juga mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.Â
Seorang guru yang biasanya menyampaikan materi secara langsung dikelas kini dengan adanya covid-19, guru sekarang hanya bisa menyampaikan materi lewat gmeet ataupun zoom meeting serta dengan mengirimkan file materi lewat wag. Dengan begitu saat siswa belum paham ketika dijelaskan maka siswa bisa membuka kembali file materi yang sudah dikirim oleh gurunya.Â
Seorang siswa juga harus belajar mandiri dirumah untuk mengasah kembali kemampuannya. Tidak hanya dengan materi saja namun siswa juga setiap minggunya diberikan tugas terstruktur untuk memantau kemampuan siswa itu sampai mana.
 Apabila dirasa siswa itu belum memahami materi yang telah disampaikan dan membaca materi yang diberikan juga belum paham, maka tugas guru yaitu mengulang kembali materinya sampai murid itu paham.Â
Terus bagaimana jika dalam satu kelas itu ada yang paham dan ada yang tidak paham? Apakah guru harus mengulangi kembali?. Jika kasusnya seperti itu maka guru tidak perlu mengulang kembali materinya namun guru harus memberikan pemahaman bahwa yang belum paham nanti bisa bertanya melalui chat pribadi. Dengan demikian maka semua siswa akan paham dengan materinya. Â
Tidak hanya guru saja yang berperan untuk pemahaman siswa tetapi dirumah orang tua juga harus andil berperan untuk mendorong siswa agar terus belajar dirumah dan mengikuti pembelajaran daring.Â
Jika orang tua ikut berperan maka secara otomatis siswa juga akan semangat belajarnya karena mendapat dukungan semangat dari orang tuanya. Oleh karena itu, disini yang berperan penting tidak hanya guru melainkan juga orang tua.