Mohon tunggu...
Asdal Angkar
Asdal Angkar Mohon Tunggu... Relawan - Pelajar

Manusia dan muslim

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detak Perjuangan

11 Mei 2024   17:25 Diperbarui: 2 Juli 2024   14:51 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa hening kian memudar

Lalu pandang merujuk kebangkitan

Berdiri dengan angkat genggaman

Bernada tinggi, mengutarakan pesan

________________________

Desas-desus menjadi pengobar hari

Orasi, mengangkat para ragawi

Penghidupan narasi, pengerasan opini

Semua dirangkul dalam sebuah aksi

________________________

Dorongan hati untuk kata "Merdeka"

Impian terarah untuk kata "Sejahtera"

Realisasikan capaian dengan kata "Perlawanan"

Slogan perjuangan ialah kata "Hentikan"

Manusia bahagia tanpa kata "Penindasan"

________________________

Namun, akankah suatu "Utopia"?

Ataukah skema penjajahan modern?

Ketika awal, berfokus pada keruntuhan

Dan akhir, memaksa kata keharusan

________________________

Kisaran kebenaran berdasarkan keyakinan

Informasi berkibar tanpa ada penimbangan

Berpacu bukan pada secerah kebaikan

Masa depan yang membawa kehangatan

________________________

Kabut benci menyelimuti hari

Toleransi, hanya untuk yang senadi

Membatasi ruang hati untuk saling bertukar mimpi

Lalu harapan lahir dari lambai terkaan

Pengetahuan, terkikis dari panji kehidupan

Membenih kekacauan tanpa adanya pemadaman

________________________

Mari, meletakkan tangan sejenak

Menyelubungi nafas dengan kata "Damai"

Menggeser standar ego untuk dapat berdampingan

Saling bernarasi, saling berelasi, saling memahami

Ketahui musuh, berada dalam benak ideologi

Hingga peroleh kemenangan tanpa arus kehancuran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun