airmata ini telah berganti wanginya pandan
yang setiap tetes kau siakan
saat kau biarkan tetes ini menjadi bulirbulir luka
yang akhirnya menjatuhkan
bungkahan korengan penuh nanah
wangi pandan berganti wangi nanah
berapa lama luka mengering
bila kau tetap diam tanpa bergeming
untuk menyapa denyut nadimu
jantung itu telah lumat bersama hati
darah telah membawanya dalam ronggarongga gelap
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!