Mohon tunggu...
Amirah Sahda Argaricha
Amirah Sahda Argaricha Mohon Tunggu... Guru - Knowledge

Manil tafata la yasil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Matinya Pola Pikir Mahasiswa Milenial

23 Desember 2019   21:52 Diperbarui: 23 Desember 2019   21:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AMIRAH SAHDA ARGARICHA

MAHASISWI IAIN SAMARINDA

Apasih pola pikir itu? Pola pikir yaitu cara menilai dan memberikan kesimpulan terhadap sesuatu berdasarkan suatu pandang tertentu. Mengapa pola pikir mahasiswa masa kini bisa dianggap mati? Karena, dapat dilihat saat ini tradisi perlahan mulai menghilang. 

Dan tak bisa dipungkiri lagi, banyak sekali kebiasaan mahasiswa milenial yang ternilai buruk dan telah menghapuskan kebudayaan yang lalu. Diantaranya, seperti tidak bisa jauh dari gadget dan sosial media, lebih suka sesuatu yang bersifat instant dan cepat, lebih suka melakukan pembayaran secara cashless dan lebih suka berkomunikasi melalui grup dibanding bertatapan langsung dengan masyarakat lain. 

Tentu miris jika ingin dibandingkan dengan masa lalu. Tetapi, tak perlu risau dengan semua itu. Justru, hal yang perlu kita lakukan adalah meneliti lebih jauh sikap yang patut untuk dilakukan demi kebaikan bangsa bukan mengkritik tanpa melakukan perubahan.

      Jika melihat kembali kepada beberapa tahun silam, disaat teknologi belum secepat teknologi 4.0, manusia masih mempertahankan budayanya. Dimana silaturahmi terjalin dengan sangat baik dikarenakan manusia tidak terikat oleh gadget yang menyebabkan masyarakat malas untuk bertatap muka. Jika ditinjau lebih dalam, sisi buruk dari penggunaan teknologi sangatlah banyak. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa sisi baiknya pun juga banyak bila didampingi oleh penggunaan yang baik pula.

     Waktu sebagai aspek perubahan sosial serta masyarakat yang selalu berproses selalu menjadi peran penting terhadap sosial. Keberadaan masa kini sangat membutuhkan objek masa lalu secara material untuk dilestarikan serta gagasan masa lalu untuk diingat dan ditanam dalam pola pikir serta kesadaran masyarakat dalam berbangsa. Tak hanya itu, pergerakan masyarakat pun sangat dibutuhkan dalam rangka mendorong segala aspek itu. Disinilah peran pemuda sangat dibutuhkan, khususnya para mahasiswa milenial.

     Mengapa harus mahasiswa? Karena mahasiswa adalah sebuah subjek yang menjadi faktor terjadinya perubahan. Mahasiswa diharapkan mampu menjadi pemimpin di masa yang akan datang dengan kemampuan intelektual yang tinggi serta berwawasan luas. Mahasiswa pun dianggap sangat cocok untuk membawa perubahan dikarenakan usia yang sudah matang dan dinyatakan telah dapat berfikir secara cerdas. 

Tidak seperti masyarakat lanjut usia yang mana stamina serta pola pikir pun telah berkurang sebab habis dimakan waktu. Oleh karena itu, kini saatnya pemuda menggantikan kepemimpinan para masyarakat lanjut usia agar dapat mempertahankan bangsa dari gejolak teknologi yang kian melaju. Sebagaimana tujuan hidup manusia yaitu untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya. Maka, masyarakat pun harus dapat melangkah untuk mencapai itu. Salah satunya dengan bekerja sama. Kemajuan bangsa tak dapat dipisahkan dari segala bentuk kerja sama. Untuk itu, dibutuhkan pemimpin yang dapat menyatukan bangsa bukan hanya yang bergerak secara individualis.

     Kerja sama dalam perubahan sangatlah dibutuhkan. Karena, untuk pemerataan bangsa diperlukan kerja sama. Seperti halnya, Indonesia yang masih sebagian saja berfikir dan bersikap modern sementara sebagiannya lagi masih menggunakan sistem tradisional. Satu hal itu sangat penting dalam kehidupan berbangsa. Dan diperlukannya kerjasama agar tercipta kemajuan dan perubahan secara bertahap sedikit demi sedikit namun pasti dan bertujuan menuju kondisi sosial yang semakin baik kedepannya nanti. Setelah Indonesia dirasa mampu untuk bekerja sama dalam segala aspek, saatnya pemimpin mengambil langkah cemerlang untuk bersama-sama mensejahterahkan rakyat.

     Bagaimana langkah yang baik untuk menggapai segala cita-cita bangsa? Banyak sekali langkah yang dapat dicoba oleh pemimpin di Indonesia, salah satunya dengan meneliti perubahan sosial budaya masa kini serta menjadikannya tolak ukur untuk perubahan bangsa. Dapat dicontohkan, saat ini para remaja bahkan balita sekalipun sudah banyak diberi gadget oleh para orang tua hanya dengan alasan agar anak nyaman dan tenang berada di rumah. Karena, dikhawatirkan anak-anak keluar dari rumah tanpa pengawasan orang tua itu sendiri. 

Tapi, apakah para orang tua telah berfikir bahwa langkah yang diambilnya tak sepenuhnya benar? Pemakaian gadget secara berlebihan dan terus menerus dapat menyebabkan radiasi terhadap tubuuh sehingga menyebabkan lelahnya mata serta pola pikir pada anak yang dapat membuat anak egois terhadap pribadinya dan tidak lagi memperdulikan lingkungan sekitar. Maka, bukan hanya para orang tua yang wajib bergerak untuk memperbaiki permasalahan diatas. Pemimpin Indonesia bahkan para mahasiswa milenial pun harus melakukan pergerakan. Pergerakan awal yang dapat dilakukan yaitu terhadap pribadi para mahasiswa itu sendiri, dengan cara mengintropeksi apakah dirinya telah memanfaatkan penggunaan gadget dengan baik ataukah belum.

     Selanjutnya, alangkah baiknya para mahasiswa memberikan pergerakan keluar melalui aksi-aksi kepada pemerintah dan sebagainya. Semisal, melakukan aksi kepada kementerian pendidikan dan budaya agar dapat mengurangi serta membatasi penggunaan gadget terhadap pembelajaran siswa di sekolah maupun di rumah. Langkah lainnya, para mahasiswa milenial dapat membantu menghidupkan kembali permainan-permainan tradisional yang hampir punah. 

Seperti gobag sodor, engklek, congklak, bola bekel, egrang, rangku alu, dan lain-lain. Mahasiswa dapat turun ke jalan dengan membawa beberapa perlengkapan untuk permainan tradisional dan mengajak para masyarakat untuk bergabung bersama serta mempelajari kebudayaan yang hanpir punah ini. Mahasiswa memiliki peran sangat penting terhadap pergerakan. Tugas dan tanggung jawab mahasiswa milenial bukanlah hanya belajar dan berorganisasi namun harus dapat mengabdi kepada masyarakat seperti yang tercantum di dalam tri dharma perguruan tinggi.

      Adanya transformasi budaya itu pula diharapkan dapat meneruskan cita-cita bangsa dan menyesuaikan dunia dengan adanya perubahan ini. Adanya perubahan sosial masyarakat saat ini diharapkan mampu digunakan secara baik. Tidak hanya perubahan teknologi saja yang dimaksud, namun perubahan-perubahan lainnya pun harus dipandang dan dinilai secara benar. Dan diharapkan pula para mahasiswa milenial dapat melek terhadap lingkungan sosial bermasyarakat. 

Bukan hanya melek terhadap melencengnya perbuatan yang terjadi dalam pemerintahan saja, namun melek terhadap kesalahan yang terjadi dalam masyarakat pun perlu dilakukan. Sehingga tidak hanya kampus saja yang menjadi target dan sasaran utama para mahasiswa. 

Namun, lingkungan masyarakat pun harus mendapat perhatian lebih oleh mahasiswa milenial. Mahasiswa cerdas ialah yang mampu berfikir secara jernih, matang, serta mampu memprioritaskan kepentingan bersama. Ia pula yang mampu untuk mensejahterakan masyarakat dan membantu pemimpin Indonesia dalam mengunggulkan bangsa. Untuk itu, peran mahasiswa sebagai subjek terpenting yang menjembatani antara masyarakat dan pemimpin yang ada di Indonesia sangatlah dibutuhkan saat ini.

     Setelah ada pergerakan yang dibawa oleh mahasiswa milenial kepada masyarakat sekitar, barulah Indonesia akan mengalami kemajuan dalam proses perubahan sosial. Dengan begitu, Indonesia akan menghasilkan keadaan dan struktur sosial yang baru dan lebih tertata dibandingkan sebelumnya. Karena, perjalanan sejarah manusia tidak dapat diramalkan sehingga nasib sejarah tidak dapat diyakinkan dengan pemikiran satu arah. Oleh karena itu, bangsa Indonesia diwajibkan saling mengerti terhadap kondisi negaranya dan juga melangkah secara bersama untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia secara bersama yang dilandasi kesatuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun