Mohon tunggu...
awan jaya
awan jaya Mohon Tunggu... profesional -

grafis desain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok vs Pithecanthropus Erectus

24 Juni 2016   18:34 Diperbarui: 24 Juni 2016   18:49 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahok yang kafir  dan cina itu akan jadi gubernur lagi..???

Tentang ahok yang keturunan cina.

Banyak yang mulutnya berbusa mengatakan ahok bukan pribumi, tidak pantas menjadi gubernurnya orang pribumi, pertanyaanya  lha trus siapa yang pribumi ? Lulung..???,, Yusril..??? Rezek?

Apakah mereka dijamin kepribumianya..?? darimana lulung dan yusril punya mata sipit ? kalau si rezek jelas dia keturunan Yaman, apakah dia juga pribumi..?

Masalah pribumi yang layak jadi gubernur di pulau jawa ini hanyalah yang punya garis keturunan aseli dari pithecanthropus erectus dari sangiran jawa tengah, itu yang harus kita cari orangnya.. he he he

Tentang ahok yang Kafir.

Apakah di Jakarta tidak ada tokoh muslim setenar ahok..?? tentu banyak, namun adakah yang berani lantang untuk melakukan pembuktian terbalik atas hartanya…??

Jika ada tokoh muslim yang berani bicara selantang Ahok “buktikan harta, apakah sesuai dengan gayahidup, dan pajak yang dibayar” tentu ahok denagn sendirinya akan punya lawan yang tangguh dari tokoh muslim.

Kenapa para tokoh muslim di Jakarta tidak ada yang berani..? ataukah mereka semua memang tidak bisa membuktikan hartanya halal..? atau mungkin mereka semua selalu berdoa “ Ya Allah,, halalkanlah hartaku seandainya ada diantaranya yang haram”

Apakah ini ujian bagi umat muslim Jakarta, atau tamparan dari Allah bagi para pemimpin muslim dijakarta?

Seolah Allah berkata..” Hey kamu yang selalu mengatasnamakan Aku, lihatlah Aku telah menjadikan seorang pemimpin untukmu yang bukan dari golonganmu, supaya kamu sadar atas perbuatan dan sifatmu,”

kun faya kun, jika Allah berkehandak tidak ada yang bisa menghalangi, tinggal kita bisa memetik hikmahnya atu kita tetep dalam kesombongan kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun