Mohon tunggu...
Asa Setya Nurani
Asa Setya Nurani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Pariwisata UGM

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Silancur Highland, Keindahan Alam yang Memikat Hati

19 Juni 2022   22:38 Diperbarui: 19 Juni 2022   22:40 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spot foto di tingkat paling atas

Sudah lebih dari 2 tahun pandemic Covid-19 melanda Indonesia, melakukan segala bentuk pekerjaan, kuliah, maupun kuliah di rumah. Tentunya sangat membosankan, bukan? Nah, berhubung tahun ini kondisi perlahan mulai membaik, rasa ingin healing pun juga semakin menggebu-gebu. Beberapa mengatakan bahwa healing terbaik adalah berwisata ke alam dan menghirup udara segar. Dijamin stress langsung hilang deh! 

Pagi ini cuaca cerah, awan biru sehingga sangat cocok untuk berwisata di alam. Tujuanku adalah wisata alam Silancur yang terletak di Dusun Dadapan, Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Magelang. Bersama dengan salah seorang teman, kami berangkat dari Yogyakarta sekitar pukul 6 pagi. Selama perjalanan kami menikmati angin pagi Jogja yang ternyata sejuk juga pikirku. Setelah lebih dari satu jam menempuh perjalanan dengan drama ban kempes dan nyasar akhirnya kami mulai memasuki desa-desa. Ternyata, jalan menuju Silancur ini penuh dengan perjuangan, Selain jalannya yang menanjak, jalan rusak, banyak juga jalan bercabang yang mirip, ditambah dengan sinyal yang susah didapat sehingga kami juga tidak bisa membuka maps dengan baik. Namun, itu semua terbayarkan dengan pemandangan kanan kiri yang indah, hamparan sawah hijau, gunung menjulang, dan matahari yang cerah. 

Kondisi jalan menuju Silancur Highland               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Kondisi jalan menuju Silancur Highland googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Setelah kurang dari setengah jam, akhirnya kami tiba juga di Silancur. Keadaan saat itu tidak terlalu ramai, mungkin karena kami datang bukan saat weekend. Di parkiran  atas hanya ada 5 motor termasuk motor kami, sedangkan di parkiran bawah ada sekitar 7 motor. Saat itu tidak ada mobil yang sedang parkir. Kemudian kami bersiap untuk masuk. Jalan menuju pintu masuk harus melewati jalanan menurun berbatu yang curam (Foto paling kanan).  Kami harus ekstra berhati-hati melewati jalan tersebut. Selain curam, jalan tersebut juga licin apalagi kalau gerimis. 

Sebelum memasuki area Silancur, kami memutuskan untuk duduk di warung bawah. Baru setelah itu, kami segera menuju loket. Tiket masuk di Silancur seharga 10.000 per orang, selain itu, di loket masuk ini juga terdapat menu paket paket wisata salah satunya  camping. Udara di sini sangat cocok untuk dijadikan sebagai lahan camping, selain udaranya yang sejuk, banyak juga terdapat tempat landai untuk mendirikan tenda. Cenderung cocok untuk berkemah bersama dengan keluarga dan membawa anak kecil. Akses toilet pun juga mudah didapat begitu juga dengan makanan. Bahkan di warung bawah juga menyediakan selimut dan bed cover. 

Setelah masuk pintu loket, terdapat tangga menuju ke bagian atas. Di sini banyak terdapat spot-spot foto. Yang menariknya untuk berfoto di spot spot tersebut kalian tidak perlu lagi membayar jadi sangat dibebaskan mau berapapun kalian memotret. Spot foto pun juga berbagai macam dengan pemandangan berupa hamparan sawah dan gunung. Bunga-bunga juga tumbuh di kanan kiri jalan setapak yang membuat pemandangan semakin enak untuk dilihat.

Beberapa contoh spot foto di Silancur Highland
Beberapa contoh spot foto di Silancur Highland
Pada bagian lebih atas lagi, pemandangan yang disajikan semakin bagus. Bagian atas ini terdapat hamparan karpet rumput yang sangat luas. Meja-meja yang berada di sekelilingnya, dan juga pohon-pohon. 

Di antara pohon-pohon tersebut terdapat beberapa bagian yang diberi ayunan sederhana dan juga beberapa meja. Tak jarang, orang-orang juga piknik di bagian atas sini. 

Biasanya mereka membawa tikar sendiri dari rumah. Udara di bagaian paling atas ini cenderung lebih dingin, mungkin karena angin yang berhembus juga cenderung lebih terasa karena tidak ada penghalang apapun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun