Mohon tunggu...
Asa Setya Nurani
Asa Setya Nurani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Pariwisata UGM

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Soto Bathok Mbah Katro, Cara Unik Makan Soto dengan Suasana Tradisional

17 Juni 2022   22:40 Diperbarui: 17 Juni 2022   22:48 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hayoo, Siapa nih yang belum pernah makan soto? Sepertinya mayoritas orang sudah pernah mencoba makanan satu ini. Yap, benar sekali soto merupakan salah satu makanan berkuah di Indonesia yang banyak digemari oleh siapapun. Bahkan pada tiap tiap daerah memiliki ciri khas soto sendiri-sendiri. Perbedaan tersebut salah satunya dikarenakan perbedaan budaya bahkan juga perbedaan hasil alam di daerah masing-masing. Nah, Soto yang akan kita bahas kali ini adalah Soto Bathok khas Jogja. Yuk langsung disimak! Kira-kira rekomendasi soto Bathok yang enak di Jogja tuh dimana sih? 

Salah satu warung soto bathok terkenal di Yogyakarta adalah Soto Bathok Mbah Katro yang berlokasi di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan. Banyaknya orang yang memberi ulasan pada warung makan ini membuat saya menjadi penasaran dengan bagaimana rasa dari Soto Bathok dan apa saja keunikan dari Soto Bathok ini. Sekitar pukul 2 siang saya tiba di Soto Bathok Mbah Katro. Kondisi pada saat itu tidak terlalu ramai, mungkin karena sudah lewat jam makan siang. Pada bagian belakang, terlihat meja-meja yang sudah ditutup sehingga dapat difokuskan melayani pembeli pada bagian depan. Setelah kurang lebih 5 menit menunggu, akhirnya soto bathok disajikan. 

Sesuai dengan namanya, soto ini disajikan dengan bathok kelapa atau dengan kata lain tempurung kelapa sebagai mangkuknya. Bathok kelapa tersebut kemudian dimodifikasi menyerupai mangkuk. Tak lupa, ditambah juga tambahan bulatan kecil di bawah bathok kelapa dengan tujuan keseimbangan sehingga tidak mudah tumpah saat disajikan. 

Mangkok Bathok di Soto Bathok Mbah KatroSumber: Pribadi (2022)
Mangkok Bathok di Soto Bathok Mbah KatroSumber: Pribadi (2022)
Beberapa artikel menyebutkan bahwa dibawah mangkuk bathok kelapa tersebut diberi juga tatakan yang juga dibuat dari tempurung kelapa dengan tujuan memudahkan konsumen jika soto saat disajikan masih terlalu panas. Namun, pada saat saya berkunjung kesana, saya tidak menemukan adanya penggunaan tatakan di bawah mangkuk soto bathok baik punya saya sendiri maupun pengunjung lain. Bahkan, tempat sambal juga dibuat dari tempurung kelapa dengan ukuran yang sedikit lebih kecil. 

Soto Bathok Mbah Katro ini merupakan tipikal soto berkuah bening dengan rasa yang ringan. Kuah di sotonya tidak terlalu menonjolkan rasa dari rempahnya. Namun, dapat dirasakan rasa dan aroma dari kaldu. Bagi kalian yang lebih menyukai rasa kuah soto yang kuat, dapat juga menambahkan garam yang juga sudah disediakan di sana. Jika dibandingkan dengan soto-soto lain, Soto Bathok Mbah Katro ini cenderung lebih simple dalam isinya. Tidak ada potongan telur rebus, kubis, bihun, maupun koya. Isian sotonya cukup dengan tauge, daging yang dipotong kecil-kecil, nasi, dan juga seledri yang telah diiris tipis. Isian tauge tidak direbus matang sehingga masih terasa kriuk-kriuk saat dimakan. Daging yang dipotong kecil-kecil di Soto Bathok Mbah Katro memiliki tekstur lembut dan mudah untuk digigit sehingga sangat mudah saat dalam mengunyahnya. 

Menikmati soto rasanya kurang pas tanpa lauk pelengkap. Soto Bathok Mbah Katro ini juga menyediakan lauk pelengkap soto, seperti sate telur puyuh, satu usus, dan juga tempe goreng. Saya sedikit terkejut mendapati perbedaan penyajian tempe goreng yang selama ini saya tau. Tempe goreng yang sering saya temui saat menikmati soto biasanya tempe dengan baluran tepung terigu. 

dokpri: Lauk Pelengkap Soto Bathok Mbah Katro.
dokpri: Lauk Pelengkap Soto Bathok Mbah Katro.
Nah, di Soto Bathok Mbah Katro ini tempe goreng disajikan tanpa baluran tepung terigu, namun dibumbui dengan rempah yang kuat. Meskipun demikian, tempe goreng tersebut ternyata justru menyeimbangkan rasa soto bathok yang cenderung ringan. Selain itu, sate ususnya juga tak kalah juara. Bumbu kecap yang digunakan menyerap dengan sempurna bahkan ususya juga direbus dengan sangat baik sehingga dengan mudahnya terpotong saat digigit. Yang terpenting, sate usus di Soto Bathok Mbah Katro ini tidak ada bau sama sekali. Telur puyuh pun juga sama, bumbu kecap yang meresap dengan baik membuat lauk sate-satean ini memang benar melengkapi rasa Soto Bathok Mbah Katro. 

Makan terasa lebih nikmat dengan pemandangan di sekeliling warung yang berupa hamparan sawah. Interior tradisional mengakibatkan pengunjung serasa diajak makan di rumah nenek di desa. Ditemani juga dengan semilir angin dari sawah yang membuat semangkuk soto bathok terasa lebih nikmat. 

dokpri: Pemandangan Sawah di sekeliling Soto Bathok Mbah Katro
dokpri: Pemandangan Sawah di sekeliling Soto Bathok Mbah Katro
Untuk mendapatkan semangkuk soto bathok cukup dengan 6000 rupiah saja, sementara untuk lauk pelengkap seperti sate-satean cukup dengan 1000-2000 rupiah saja. Sangat terjangkau, bukan? Kapan lagi bisa menikmati soto bathok dengan view sawah dan semilir angin. 
dokpri: Daftar Harga dan Menu di Soto Bathok Mbah Katro
dokpri: Daftar Harga dan Menu di Soto Bathok Mbah Katro
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun