Mohon tunggu...
Asa Irkhami
Asa Irkhami Mohon Tunggu... Lainnya - belum bekerja

i do it just for fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Para Pendosa Ingin Kembali

20 Agustus 2024   18:51 Diperbarui: 20 Agustus 2024   18:54 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenangan meruah dari jalan yang pernah dilalui
Dengan Engkau di sisi tak pernah pergi
Adakah jalan untuk kembali
Membenahi takdirku saat ini

Pedih tak tertahan, menghunjam setiap sisi bagian
Karena bhama duniawiku persetan
Jangan kau bayangkan!
Sedangkan kau tetap terbelnggu dalam kenikmatan

Hahahaha sungguh janardana...hartaaa, tahtaaa, wanitaaa Tertimbun mengepal, aku raup semua
Resiko, mengapa? Haa milik ummat? Tak amanah?
Hahahaha....biarlah...! semua bisa teratasi...!

Meringis, balasan menjadi realita
Dalam dekapan liang tak berpurnama
Sumringah, berdansa, seakan tak berdosa
Elusan lembut panjang tangan, buat bahagia

Memperkaya diri, ku hiasi warna warni
Faidah gelap ilmu yang dimiliki
Cobalah bersamaku.! dengan kemahiran biar ku bantu.!
Lupakan sejenak akibat, saatnya turuti nafsu

Diriku terkulai nahas karena terpanah
Yang ku bidik karena serakah
Adakah obat untuk ini semua
Tidaaak! Bagaimana bisa, jelas nyawanya tak ada.

Segar ku hirup udara
Menikmati hasil tiada tara
Dari mana ku dapati semua?
Ya jelas, dari mereka yang tak berkuasa

Hentikan penyiksaan! Aku takut!
Ahh! Kenapa ia datang menunut
Padahal aku hanya anut
Membedil orang-orang di setiap sudut tak pandang, anak kecil pun ikut

Hebatnya dentuman buat manusia pilu
Sejukunya subuh dibersamai debu
Serangan yang menggebu-gebu
Tubuh tercecah, tercecer, terluka sudahlah tentu

Kalian semua seakan berdiri di atas jembatan yang rapuh
Tinggal menunggu waktu untuk terjatuh
Tersentak, tersadar bahwa hidup ditemani waktu
Hahahahhaha persetan nafsu membuat halu pada dunia yang berwaktu

Mengenaskan!!! hidup kalian sangat rapuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun