Mohon tunggu...
asa nadia
asa nadia Mohon Tunggu... Mahasiswa - communication student

masih belajar nulis sambil minum teh.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Strategi Penulisan Multiplatform dengan W3C, Pentingkah?

29 September 2021   08:10 Diperbarui: 29 September 2021   08:38 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : www.freepik.com

Rekomendasi gaya penulisan W3C menjadi landasan penting pada penulisan di web, melalui W3C penulis dapat merencanakan publikasi penulisan dengan bentuk dan tujuan tulisan yang sesuai pada platform pembacanya. Penulisan multiplatform memberikan kemudahan dan jangkauan yang lebih luas bagi pembaca untuk memilih topik bacaan apa yang diinginkan. 

Melalui salah satu karakteristik konten digital yaitu penggunaan multimedia yang sering ditemukan ini, elemen desain menjadi komponen yang penting bagi konten berbasis digital. Pengaksesan multimedia seperti foto, audio visual, animasi digunakan untuk menarik konten penulisan yang diterbitkan pada laman web. 

Pemilihan platform yang tepat sejalan dengan pemilihan gaya penulisan dan tujuan dari penulisan. Sehingga apa yang ditulis sebaiknya disusun sedemikian rupa untuk menemukan kecocokan pada pembaca dalam hal pengaksesan platform. 

Dengan demikian, rekomendasi gaya penulisan W3C (Word Wide Web Consortium) menurut Blakesley & Hoogeveen (2011) pada Chapter 21 menjadi panduan yang tepat bagi penulisan di web : 

  1. Judul dan deskripsi tautan jelas dan akurat serta informatif, hal ini akan memudahkan pembaca mencari informasi yang diinginkan tanpa membaca secara details.

  2. Penempatan topik utama pada awal paragraf menjadi daya tarik bagi pembaca dan pembaca lebih cepat dan tepat dalam mencari informasi yang diinginkan.

  3. Batasi satu paragraf pada satu gagasan utama, hal ini akan memudahkan pembaca dengan isi paragraf yang lebih jelas.

  4. Menghindari bahasa gaul, atau makna khusus yang menyebabkan ambiguitas bagi pembacanya.

  5. Gunakan kalimat umum sehingga pembaca lebih mudah memahaminya.

  6. Gunakan kata kerja aktif dibandingkan kata kerja pasif.

  7. Hindari struktur kalimat yang rumit, penulisan yang rumit akan membuat pembaca bosan.

Penulis sebaiknya memperhatikan aksebilitas konten digital yang ada, tidak hanya mengenai konten bergambar saja namun teks yang diambil dari web juga harus disertai kutipan serta sumber kredibel ketika hendak digunakan. Pengutipan dapat dilakukan dengan memasukkan body note pada tulisan maupun hyperlink. Hal ini mempertegas bahwa sebagai penulis harus memperhatikan penulisan yang baik dan informatif dengan sumber yang kredibel.  

Hak cipta menjadi kekuatan bagi penulis dan penerbit konten digital untuk mempertahankan konten miliknya sehingga tidak dapat digunakan maupun diakui semena-mena oleh khayalak publik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun