Mohon tunggu...
Asa Rahmadi
Asa Rahmadi Mohon Tunggu... Atlet - Laki-laki

Mahasiswa Kimia yang nggak kimia kimia banget

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Beban Orangtua

21 Oktober 2020   03:32 Diperbarui: 21 Oktober 2020   04:11 1578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo, SELAMAT PAGI, tadinya pengen sambil teriak biar mirip opening seminar MLM yang mau prospek, tapi males deh, soalnya ini versi tulisan dan gak bakal kedengeran juga.

Artikel ini ditulis pada jam 1 pagi dan selesai sekitar jam 3 pagi.

Waktu sepagi ini emang paling cocok dah buat ngeluarin semua beban pikiran, apalagi yang sehari-hari udah jadi beban orang tua.

Bicara soal beban orang tua, suatu peran yang sedang aku geluti saat ini.

Sejujurnya aku masih penasaran apa yang dipikirkan dan dirasakan orang tua ketika melihat anaknya tiap malem nongkrong, bangun siang, golar-goler di kasur, malemnya nongkrong lagi.

Mungkin kedua orang tua akan saling cekcok "dulu udah dikasih tau, mending investasi emas daripada investasi ke anak, gedenya malah kayak gini kan"

Tapi tidak mungkin kan orang tua akan setega itu, eh tapi gak tau lagi, tiap orang tua punya prinsip masing-masing dalam mendidik anak.

Aku sendiri sebagai freshgraduate yang belum bosan menganggur, atau lebih tepatnya belum ada pekerjaan yang merasa cocok dengan aku, sudah berkali-kali mendapatkan semacam sindiran dari orang tua, terutama mama.

Apalagi saat tiduran di kasur karena memang tidak ada yang harus dikerjakan.

"molak-malik terus nang kasur koyok gedang goreng"

Kayak pisang goreng katanya, tau pisang goreng kan, pisang yang kulitnya dikupas terus digoreng, pake tepung sajiku biasanya, iya aku disamain kayak gitu sama mama, aku yakin pisang goreng akan protes jika mendengar ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun