Mohon tunggu...
Asa Lukis
Asa Lukis Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Raih

4 Mei 2024   22:55 Diperbarui: 4 Mei 2024   22:57 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bintang atau yang kausebut debu cahaya itu
Bersinar terang, menerangi ketidakadaanmu yang jelas
Mereka terlihat dekat, terasa dekat, jika kuulurkan tangan
Rasanya seperti bisa diraih dan kugenggam, kutarik dan kumakan

Bintang itu berkata, keberadaanmu nihil dan diriku tak percaya
Aku mencium udara sekali lagi, mungkin sarafku mati
Apakah bintang berkata jujur dan aku yang tak bangun
Apakah yang pembohong adalah otakku yang terpukul?

Bintang dan kau sama saja, sama seperti bintang, kau berjumlah banyak
Sama seperti bintang, kau terlihat dekat, bersinar terang
Sama seperti bintang, kau tak dapat melihatku dari atas
Sama seperti bintang, seberapa jauh kuulurkan tanganku kau tak tercapai

Namun ini bukan puisi cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun