Mohon tunggu...
Hubertus Lajong
Hubertus Lajong Mohon Tunggu... Guru - a chemistry taecher
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar di pendidikan kimia Universitas palangka raya (UPR)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hadapi Krisis dengan Budidaya Sawi Hidroponik

9 Mei 2020   06:27 Diperbarui: 9 Mei 2020   06:25 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pandemi penyebaran covid19 membuat semua orang di seluruh penjuru dunia panik akan keadaanya. bukan hanya soal kesehatan mreka akan tetapi soal ekoomi,sosial menjadi hal yang sangat dikahwatirkan. dampak terhadap ekonomi itu lah yang membuat kita harus berinisiatif untuk berkratif.

Kali ini saya mengajak anda untuk melakukan usaha kecil-kecilan di rumah, usaha yang ingin saya bagikan yaitu membudidaya sawi hidroponik. keuntungan dari sawi hidroponik ini adalah selain untuk mengatasai krisis ketahanan pangan melainkan juga untuk kebutuhan kelurga kita.

sebelum saya membahas teknik penanaman sawi hidroponik, terlebih dahulu saya sharing pengalaman saya terkait ini. saya adalah seorang mahasiswa asal nusa tenggara timur, kabupaten manggarai barat yang kina belajar di pendidikan kimia universitas palangka raya.

Kini saya sedang menyelasaikan tugas akhir( skripsi ), disamping itu saya memiliki banyak waktu luang tiap harinya. sebelum saya terjun mendistribusi sawi hidroponik ini, saya pernah mengedarkan atau meminjam kan uang kepada orang-orang yang kerap kita sebut sebagi nasabah dengan bungan 10 % perbulan. usaha itu saya jalani hampir 6 bulan dengan modal awal 25 juta rupiah.

Ketika dievaluasi selam 3 bulan menjalani modal itu meningkat hingga 45 juta rupiah. namun setelah adanya covid19 di negri ini usaha itu hancur total 100 % karena nasabah yang saya pinjami juga mengalami kesulitan keuangan. saya pun tidak bisa memaksa untuk menagih utangnya walaupun saya juga masih punya tanggungan seperti kredit motor dan juga biaya kost perbulan.

hal itu tidak melumpuhkan saya untuk terus berusaha, bahkan membuat saya lebih menantang mencari peluang baru khususnya di dunia usaha. dengan niat yang baik itu akhirnya saya di pertemukan dengan pegawai PLN kota palangka raya yang juga merupakan pegiat didunia pertanian. beliau memiliki banyak lahan pertanian di kota palangka raya tepatnya di kecamatan sebangau akan tetapi dia kesulitan untuk mendistribusikan hasil panennya. 

Di samping beliau tidak punya waktu untuk itu soal cara distribusi dan memahami pasar menjadi kendala baginya. lalu pada saat itu beliau menawarkan saya untuk membantu mendistribusikan hasil panenya.sistem kerja adalah bagi hasil yang mana dari pemilik sawi diberi harga 2000 perpohonnya.

Sedangkan bagi saya untuk mendistribusikan sawi tersebut dengan harga yang tidak menentu artinya semaunya saja yang penting tetap pada harga pasaran. akhirnya saya mencoba menaikan harga itu kepelanggan menjadi 3000 rupiah perpohonya artinya jika stabil distribusinya saya kemudian mendapat keuntungan sebesar 1000 rupiah perpohonya.

teknik yang saya pakai adalah prinsip distibusi dimna tidak terlalu memntingkan omset akan tetapi mengutamakan  distribusi nya tetap lancar stabil, karena masih permulaan. hari pertama saya mencoba menawarkan beberapa pelanggan di kota palangka raya.

Puji tuhan saya pun mendapat 35 pelanggan dengan rata-rata permintan 10 pohon sawi perhari. bila total permintanya menjadi 350 pohon perhari atau 10.500 pohon perbulan, itu artinya saya mendapatkan 10 jutaan perbulanya. sasaran yang saya temui adalah penjual sayur.

hinga sekarang usaha itupun berjalan walaupun permintan pelanggan cendrung menurun, bagi saya yang penting masih bisa mendapatkan pemasukan disaat seperti ini. kurang lebih satu bulan berjalan saya menekuni itu kemudian kembali membuahkan niat saya untuk ikut belajar cara menanam hingga produksi. dengan belajar itupun hingga sekarang saya bisa menanam sampai produksi. oleh karena itu saya juga ingin berbagi kepada anda terkait tenik penanaman sawi hidroponik ini.

Cara menanam sawi hidroponik bisa dilaksanakan di rumah dengan memanfaatkan media tanam seperti botol bekas dengan mengambil konsep hidroponik sistem sumbu. Panduan pembuatannya akan saya  jabarkan berikut ini, silakan dicoba dan diikuti dengan baik.

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Berikut peralatan dan bahan hidroponik sawi yang perlu Anda siapkan:

  • Benih sawi
  • Botol bekas minuman atau air mineral
  • Alat untuk memotong botol seperti pisau atau gunting
  • Alat untuk membuat lubang pada tutup botol, seperti bor atau paku
  • Media semai rockwool (dinilai lebih bersih, praktis, dan memiliki kemampuan mengikat air yang baik)
  • Media tanam berupa abu sekam
  • Air
  • Nutrisi hidroponik
  • Sumbu kompor atau bisa diganti dengan kain flanel

PEMBIBITAN DENGAN SEMAI BENIH

Begitu seluruh peralatan dan bahan yang diperlukan telah siap, maka cara menanam sawi hidroponik dengan botol bekas yang selanjutnya adalah kegiatan penyemaian benih sawi.

Berikut panduan pembibitan benih sawi:

  • Sediakan nampan atau wadah untuk media semai rockwool.
  • Potong-potong rockwool dalam bentuk persegi menjadi beberapa bagian.
  • Taburkan 1 -- 2 biji sayur sawi pada setiap rockwool, kemudian basahi dengan air bersih dan letakkan semua rockwool berisikan biji ke atas nampan.
  • Pindahkan nampan atau wadah semai ke tempat yang gelap dan tutup dengan plastik hitam.
  • Tunggu biji pecah dan tumbuh kecambah atau tunas dalam waktu satu sampai dua hari.
  • Setelah tumbuh kecambah, perkenalkan benih ke matahari yang tidak terlalu terik ataupun terkena paparan sinarnya secara langsung.
  • Semprotkan air pada rockwool setiap pagi dan sore selama proses penyemaian.

PEMBUATAN MEDIA TUMBUH TANAMAN

Tahap ketiga bisa dilakukan sembari menunggu proses penyemaian benih. Berikut cara menanam sawi hidroponik dengan mempersiapkan media pertumbuhan:

  • Belah botol menjadi dua bagian dengan gunting atau pisau.
  • Pastikan bagian atas dan bawah terpisah sama rata, karena nanti akan digabungkan.
  • Buat celah berupa lubang pada tutup botol minuman dengan paku. Anda bisa memanaskan paku agar lebih mudah dalam membuat lubang.
  • Lubang yang dibuat jangan terlalu besar karena dikhawatirkan sumbu sebagai sarana distribusi nutrisi mudah merosot.
  • Setelah lubang selesai dibuat, masukkan sumbu ke dalam botol dan buat sedikit tumpukan pada bagian dalam tutup botol (bagian atas botol).
  • Isi bagian atas botol dengan arang sekam.

PEMINDAHAN BENIH SAWI

Jika kegiatan semai sudah berlangsung cukup lama dan tanaman sudah cukup tua, cara menanam sawi hidroponik sederhana berikutnya adalah dengan melakukan pindah tanam atau transplantasi tanaman. Berikut caranya:

  • Basahi rockwool dengan air seperlunya, lalu cabut tanaman sawi yang masih kecil dengan hati-hati agar akar tidak putus.
  • Pindahkan dan benamkan tanaman sawi ke dalam arang sekam pada botol. Ulangi proses sampai bibit yang sudah berakar ini masuk ke dalam botol.
  • Selanjutnya, Anda harus melihat tahapan setelah ini (perawatan dan pemeliharaan) di mana akan dibahas mengenai nutrisi sawi hidroponik yang akan dituangkan ke dalam bagian bawah botol.

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN

Perawatan sawi hidroponik tidaklah sulit, Anda hanya perlu memberikan cairan nutrisi setiap hari pada awal penanaman, berikutnya tidak perlu sesering masa awal tanam. Nutrisi hidroponik bisa dibuat sendiri dengan menggabungkan pupuk yang didapat dari toko pertanian.

Berikutnya, Anda harus melakukan pengecekan dan pemeliharaan agar proses tumbuh sawi tidak terganggu oleh penyakit atau serangan hama misalnya. Caranya, Anda cukup melakukan penyemprotan tanaman dengan pestisida dan insektisida yang disesuaikan dengan kondisi baik tidaknya tanaman yang terganggu oleh hama dan penyakit.

MASA PANEN HASIL TANAMAN SAWI

Seperti telah dibahas pertama tadi, sawi yang ditanam dengan konsep hidroponik bisa lebih cepat tumbuh dari waktu seharusnya. Anda bisa melakukan kegiatan panen 3 bulan setelah kegiatan transplantasi. Cara memanenannya adalah dengan mencabut sawi yang sudah besar dari botol bekas secara perlahan.

Untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi, maka Anda perlu meningkatkan jumlah botol untuk pembudidayaan sawi hidroponiknya. Semakin banyak tanaman sawi yang dihasilkan, maka semakin besar pula keuntungan yang akan Anda peroleh dalam waktu singkat.

Jika ingin melakukan scale up, Anda bisa memikirkan kembali untuk mencoba skala yang lebih besar dengan menggunakan sistem NFT pakai media paralon yang bisa langsung menanam banyak tanaman sawi secara paralel. itulah pengalaman saya saat pandemi ini semoga bisa bermanfaat bagi anda yang membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun