Mohon tunggu...
Asalaja
Asalaja Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Cerpen Pemula

Suka nulis cerpen yang out of the box

Selanjutnya

Tutup

Nature

Keistimewaan dari Tanaman Bibit Kurma Asal Thailand

2 Februari 2020   02:35 Diperbarui: 6 Februari 2020   01:12 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Negara-negara di Jazirah Arab menjadi pengekspor kurma terbesar di dunia. Hal ini tak heran karena kurma tumbuh subur di kawasan tersebut. Namun siapa sangka jika tanaman buah kurma ini juga bisa tumbuh di kawasan tropis. Ya, pioneer dari tanaman jenis kurma tropis berasal dari Thailand. Namun pastinya karena hidupnya di kawasan berbeda, maka bentuk dari tanaman ini juga berbeda. Nah, apa saja bedanya dan apa yang membuatnya istimewa?

Keistimewaan dari pohon  kurma asal Thailand atau yang sering disebut dengan KL 1 ini adalah dari ukurannya. Ukuran KL 1 hanya kisaran 1-3 meter saja. Artinya buahnya nanti bisa dipetik langsung tanpa harus menggunakan alat khusus. Selain itu proses berbuahnya juga lumayan cepat yakni kisaran 3-4 tahun. Tips bagi Anda yang ingin menghemat waktu bisa cari vendor yang jual bibit kurma betina siap berbuah. Lumayan memangkas waktu.

Perlu diketahui, kurma yang tumbuh di kawasan jazirah Arab biasanya memiliki tinggi mencapai 15-25 meter. Dengan ketinggian tersebut, sudah pasti untuk memetiknya diperlukan alat khusus. Belum lagi ketika akan mengawinkannyapun juga kesulitan karena bentuk pohonnya yang tinggi. Nah, karena itulah KL 1 menjadi salah satu bibit kurma yang sangat unik dan bisa dikatakan istimewa.

Nantinya setiap pohon kurma KL1 akan ditumbuhi kisaran 5-10 tandan. Di setiap tandannya, kira-kira akan ditumbuhi buah 5-10 kg. Nah, untuk harganya per kilo buah kurma segar ini biasanya dibanderol kisaran 500 Baht atau200.000ribu Rupiah. Dengan harga segitu tentu bisa dibilang terjangkau, apalagi prosesnya yang cepat dan mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun