Mohon tunggu...
Aulia Salsabila
Aulia Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Matematika

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sulit dan Membosankan: Analisis Minat Siswa terhadap Matematika

18 Juni 2022   20:37 Diperbarui: 18 Juni 2022   20:41 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan sains yang akrab dengan julukannya mother of science. Istilah tersebut memang benar adanya jika melihat dari manfaat dan kegunaan matematika yang mencakup segala bidang keilmuan, baik ilmu umum bahkan hingga ilmu agama. Dalam praktiknya, matematika digunakan dalam segala ranah kehidupan masyarakat, mulai dari perhitungan sederhana contohnya dalam jual beli hingga perhitungan tingkat tinggi dalam ilmu astronomi dan lain sebagainya.

Karena sangat pentingnya matematika, tak heran jika matematika sudah diajarkan pada segala jenjang pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan pengenalan angka-angka dan perhitungan dasar juga sudah diajarkan pada pendidikan tingkat taman kanak-kanak. Pendapat Cornelus yang dikutip oleh Abdurrahman (1999) menyatakan beberapa alasan siswa perlu belajar matematika diantaranya, yaitu: 1) sarana untuk berpikir dengan logis dan jelas, 2) sarana dalam mengembangkan kekreatifitasan, 3) menyelesaikan masalah sehari-hari, 4) sarana dalam meningkatkan kesadaran berbudaya dan perkembangannya, 5) sarana dalam mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman.

Keberhasilan dalam pembelajaran matematika erat kaitannya dengan pengaruh faktor eksternal dan internal siswa. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi pembelajaran matematika yaitu minat siswa. Minat ialah aspek psikologis dalam diri seseorang yang melahirkan dan lahir dari daya tarik untuk memerhatikan sesuatu (Widyastuti, dkk., 2019).

Matematika menjadi pembelajaran wajib yang sangat diperhatikan seringkali menimbulkan kejenuhan dalam pengajarannya. Karakteristik matematika yang sistematis, logis, dan tidak tentu atau abstrak menjadikan matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang bersifat teori, banyak rumus dan lambang yang sulit serta membingungkan, dan pembelajaran matematika di sekolah yang kurang menyenangkan membentuk persepsi kurang positif terhadap siswa (Slameto, 2015). Oleh karena itu, tak jarang matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan bahkan dibenci.

Menurut Khairani (2017) minat memiliki pengaruh yang besar terhadap kegiatan belajar, minat mendorong diri seseoarang untuk bersungguh-sungguh, mengikuti pelajaran dengan senang, dan menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam pembelajaran dengan mudah. Sedangkan Sholehah (2018) mengungkapkan bahwa minat dapat menggerakan motivasi dalam diri individu untuk dapat fokus terhadap kegiatan atau suatu benda. Sehingga, untuk peserta didik pada suatu pembelajaran akan menjadikan siswa sungguh-sungguh dan gigih karena adanya daya tarik dalam belajar.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa minat andil secara langsung dalam pembelajaran utamanya matematika. Dengan adanya minat dalam pembelajaran, siswa akan menunjukkan kegigihan, ketertarikan, dan bersungguh-sungguh dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu, untuk mengetahui gambaran minat pembelajaran matematika pada siswa, dilakukan analisis minat pada siswa kelas VIII D SMP 16 Semarang.  

Adapun indikator yang digunakan ialah "Menunjukkan kegigihan, keterkaitan, dan minat sungguh-sungguh dalam belajar dan melakukan pembelajaran matematika." Pengumpulan data dilakukan melalui angket yang diisi langsung oleh 16 siswa serta observasi kelas secara langsung oleh 4 observer. 

Pernyataan terbagi atas tiga pernyataan positif dan tiga pernyataan negatif sebagai berikut

1. Saya bersemangat dalam setiap pembelajaran matematika

2. Saya tetap belajar matematika walaupun tidak ada tugas

3. Saya merasa tertantang dalam mengerjakan soal matematika

4. Saya main-main dalam setiap pembelajaran matematika

5. Saya belajar matematika hanya saat diberikan tugas

6. Saya merasa putus asa dalam mengerjakan soal matematika

Penentuan tingkat minat siswa dilakukan dengan rumus (Sholehah, 2018),

dengan kriteria minat belajar matematika, 76-100%(Sangat Tinggi), 51-75% (Cukup), 26-50% (Kurang), 0-25% (Sangat Rendah). 

Berdasarkan hasil angket terhadap 16 siswa diketahui 2 siswa memiliki minat sangat tinggi, 14 siswa cukup berminat, dan 2 siswa kurang memiliki minat dalam pembelajaran matematika. Sedangkan berdasarkan observasi yang dilakukan saat pembelajaran dikelas dengan materi ukuran pemusatan data diketahui dari 16 siswa, 8 siswa sangat tinggi dan 8 siswa cukup berminat.

Selain menentukan minat siswa terhadap pembelajaran matematika, dilakukan juga  perhitungan rata-rata nilai pada setiap pernyataan angket. Adapun kriteria yang digunakan ialah sebagai berikut

Rentang Skor

Keterangan

3,4 - 4,0

Sangat Baik

2,8 -- 3,4

Baik

2,2 -- 2,8

Sedang

1,6 -- 2,2

Rendah

1,0 -- 1,6

Sangat Rendah

sehingga dapat dianalisis sebagaimana berikut

1. Pada pernyataan "Saya bersemangat dalam setiap pembelajaran matematika"

    Dengan nilai 2,44 didapatkan nilai rata-rata pernyataan pada tingkat sedang.

2. Pada pernyataan "Saya tetap belajar matematika walaupun tidak ada tugas"

     Dengan nilai 1,8 didapatkan nilai rata-rata pernyataan pada tingkat rendah

3. Pada pernyataan "Saya merasa tertantang dalam mengerjakan soal matematika"

     Dengan nilai 2,75 didapatkan nilai rata-rata pernyataan pada tingkat sedang

4. Pada pernyataan "Saya main-main dalam setiap pembelajaran matematika"

     Dengan nilai 3,63 didapatkan nilai rata-rata pernyataan pada tingkat sangat baik

5. Pada pernyataan "Saya belajar matematika hanya saat diberikan tugas"

    Dengan nilai 2,3 didapatkan nilai rata-rata pernyataan pada tingkat sedang

6. Pada pernyataan "Saya merasa putus asa dalam mengerjakan soal matematika"

     Dengan nilai 2,94 didapatkan nilai rata-rata pernyataan pada tingkat baik

Berdasarkan nilai rata-rata tiap pernyataan, dapat disimpulakan bahwa siswa sangat bersungguh-sungguh dan memperhatikan dalam pembelajaran matematika serta tidak putus asa dalam mengerjakan persoalan dalam pembelajaran matematika. Selain itu, siswa cukup bersemangat dan merasa tertantang dalam pembelajaran matematika. Namun, minat siswa dalam belajar dan berlatih matematika secara mandiri tanpa adanya perintah dari guru perlu ditingkatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun